Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan garda terdepan yang memperkuat pelayanan KB dan percepatan penurunan stunting di masyarakat.
"PKB harus profesional dan berintegritas dalam menjalankan tugas Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Sri Rahayu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pada acara Evaluasi Kinerja Penyuluh Keluarga Berencana Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Semarang, Senin (19/12), Sri mengatakan PKB memiliki peran penting karena mengampu berbagai fungsi.
Beberapa fungsi yang dirinya sebutkan adalah menjadi tim pelaksana percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat kecamatan, validator dalam penyediaan Tim Pendamping Keluarga (TPK), fasilitator data serta menjadi operasional TPK sekaligus sebagai mitra kerja TPK.
Baca juga: Dokter: Konsumsi obat tertentu bisa menurunkan efektivitas pil KB
Baca juga: Dokter: Program KB harus diimbangi rencana masa depan anak
Selain itu, sebagai tim teknis dalam Satgas penurunan stunting, PKB berfungsi untuk memberikan konsultasi dan fasilitasi koordinasi pada para peserta.
“Tidak lupa, mereka juga menyediakan satu data stunting di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan,” kata Sri.
Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN I Made Yudhistira Dwipayama menambahkan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (IPeKB) sudah menjadi organisasi profesi penyuluh KB. Made pun meminta agar IPeKB untuk segera menyusun rencana kerja.
Adapun rencana yang harus segera dibuat adalah mengenai identifikasi kebutuhan pelanggan, issu program organisasi khususnya terhadap program Bangga Kencana, isu kebutuhan KB yang tidak terlayani atau Unmet Need (angka ber-KB yang tidak terpenuhi) dan isu penyediaan data.
Selanjutnya, hal yang harus disusun adalah terkait tentang kapabilitas organisasi IPeKB adalah iuran dalam organisasi, guna memenuhi kebutuhan anggaran dan menggerakkan organisasi dalam menjalankan kegiatan menurunkan stunting ataupun pemberian KB.
Baginya, isu tentang stunting menjadi hal yang penting, karena PKB juga merupakan bagian dari satgas stunting yakni sebagai tim teknis.
“Peran penyuluh KB dalam TPPS Kecamatan sebagai Sekretaris dan pengelola data. Apa yang bisa dilakukan IPeKB dalam perannya di TPPS kecamatan dan tim pendamping keluarga rumuskan dalam rencana kerja,” ucap Made.*
Baca juga: BKKBN berbagi pengalaman kembangkan Program KB dengan utusan Filipina
Baca juga: BKKBN gelar uji kompetensi daerah guna perkuat kinerja penyuluh KB
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022