"Sebagai merek yang baru memasuki pasar, ketika merek lain menurunkan harganya, kami harus melakukan promosi untuk memastikan daya saing VinFast," kata juru bicara VinFast dalam sebuah pernyataan sebagaimana diwartakan Reuters pada Kamis.
"Kami sedang mempertimbangkan banyak program promosi dan akan segera mengumumkannya," tambah juru bicara itu.
Sebelumnya, Tesla menjual mobil listrik Model Y seharga 65.990 dolar AS (Rp999,2 juta), kemudian diturunkan harganya menjadi 52.990 dolar AS (Rp 802,4 juta). Harga Tesla lebih murah jika dibandingkan VinFast yang menjual mobilnya di kisaran 59.000 hingga 83.000 dolar AS (Rp893,4 juta hingga Rp1,2 miliar).
Kendati demikian, juru bicara itu tidak memberikan rincian apakah program promosi yang diusung VinFast akan mencakup diskon harga.
VinFast telah mengirimkan 999 unit mobil listrik ke AS pada program penjualan gelombang pertama yang berlangsung pada November 2020. Juru bicara itu mengatakan perusahaan akan mengirimkan mobil VinFast gelombang kedua pada Januari ini.
Dari sisi penjualan global, VinFast mengklaim telah menerima 65.000 pesanan dengan target penjualan sebanyak 750.000 unit mobil hingga tahun 2026.
Saat ini VinFast tengah mengajukan rencana pembangunan pabrik mobil listrik kepada pemerintah negara bagian Carolina Utara di AS.
Baca juga: VinFast tunda pengiriman mobil perdana ke Amerika Serikat
Baca juga: VinFast Vietnam kirimkan kendaraan listrik pertama ke pelanggan AS
Baca juga: VinFast serahkan SUV listrik pertama, incar pengiriman ke AS
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023