Angka stunting Kota Tangerang turun 3,5 persen

26 Januari 2023 16:13 WIB
Angka stunting Kota Tangerang turun 3,5 persen
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kota Tangerang, Jatmiko. ANTARA/HO-Humas Pemkot Tangerang

stunting memang menjadi salah satu fokus utama Pemkot Tangerang di 2022 kemarin

Pemerintah Kota Tangerang berhasil menekan angka stunting dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022 atau turun 3,5 persen beriringan dengan penurunan angka stunting se-Provinsi Banten dari 24,5 persen menjadi 20 persen.

"Ini merupakan hasil kerja sama seluruh stakeholder. Ia pun mengaku, kasus stunting memang menjadi salah satu fokus utama Pemkot Tangerang di 2022 kemarin, dengan berbagai intervensinya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kota Tangerang, Jatmiko dalam keterangannya di Tangerang Kamis.

Ia menjelaskan, DP3AP2KP selama tahun 2022 dalam penanganan stunting membentuk 754 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di 13 kecamatan. Terdiri dari Kader PKK, Tenaga Kesehatan dan Kader KB, yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting, dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, bayi dua tahun (baduta) dan bayi lima tahun (balita).

"Ini bisa dibilang, menjadi salah satu program yang paling terasa dalam penurunan kasus stunting di Kota Tangerang. Namun disamping itu, DP3AP2KB juga memiliki program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL)," katanya.

Baca juga: Tangerang berencana membuat pusat penanganan stunting di rumah sakit
Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan "Sikumbang Gemez" cegah stunting

Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) juga dikuatkan beserta akses pelayanan keluarga berencana. "Dalam pergerakannya, DP3AP2KB fokus akan pada pencegahan ataupun pola asuh yang nantinya akan berpengaruh pada perbaikan asupan gizi dan penurunan infeksi hingga angka stunting tertangani dan tidak meningkat," jelasnya.

Menurut Jatmiko, soal penanganan stunting tidak bisa dilakukan satu pihak, tetapi harus bekerja sama dengan semua pihak.

Upaya promotif dan preventif di hulu sama pentingnya dengan yang di hilir. Jadi upaya itu mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan hingga lansia, mulai dari konsumsi pangan, pelayanan kesehatan, pola asuh hingga kesehatan lingkungan punya peranannya.

"Semua pihak memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di seluruh siklus kehidupan, terutama sejak remaja, hamil, menyusui, bayi dan balita. Dan Kota Tangerang memiliki program yang banyak di setiap siklusnya, kini inovasi harus terus ditambah, serta konsisten dengan program yang telah berlangsung," tegas Jatmiko.

Baca juga: Pemkab Tangerang luncurkan gerai KIA di lima kecamatan
 

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023