Petugas Pos Pemantau Gunung Api Kerinci Irwan Safwan, Sabtu, mengatakan terdapat kolam abu akibat aktivitas erupsi, dimana kolam abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah Timur dan Tenggara.
"Ketinggian kolam abu vulkanik mencapai 200 meter di atas puncak," kata dia.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2 mm.
Dengan status Gunung Kerinci level dua (waspada), kata dia masyarakat masih dihimbau untuk tidak mendaki ke puncak gunung.
Baca juga: Gunung Kerinci kembali erupsi arah abu condong ke timur dan tenggara
Baca juga: Gunung Kerinci kembali alami erupsi disertai gempa tremor
Jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci juga dihindari karena berpotensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal mengatakan terdapat beberapa kawasan yang terdampak erupsi Gunung Kerinci. Salah satunya di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh Kerinci yang juga terkena abu erupsi.
" Saya sudah konfirmasi dengan Camat Gunung Tujuh, benar bahwa desa tersebut terdampak tiap kali erupsi tapi masyarakat sudah terbiasa, sehingga masih beraktivitas seperti biasa," kata dia.
Ia tetap menghimbau masyarakat untuk waspada dan selalu mendengarkan informasi mengenai kondisi Gunung Kerinci dari petugas pemantau Gunung Kerinci dan pemerintah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kerinci Armanto saat dikonfirmasi mengatakan saat ini tim sedang pengecekan ke wilayah yang terdampak abu erupsi Gunung Kerinci.
" Tim sedang lakukan pengecekan di daerah terdampak," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jambi bangun kanal atasi banjir abu vulkanik gunung Kerinci
Baca juga: Tim petugas diturunkan untuk periksa material erupsi Gunung Kerinci
Pewarta: Tuyani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023