"Jika hanya mengandalkan anggaran yang ada, itu agak sulit bagi beliau untuk bisa memberikan legacy atau memberikan output yang terbaik," kata Sekretaris Utama (Sestama) BP2MI Rinardi di Jakarta Utara, Rabu.
Rinardi menyebut atasannya itu memiliki visi perlindungan dan penempatan pekerja migran yang belum bisa diwujudkan yakni pembangunan Migrant Center atau pusat segala kegiatan PMI dari mulai pelatihan kerja hingga penempatan di negara tujuan.
Menurut Rinardi, Benny ingin visinya diwariskan kepada pemimpin BP2MI berikutnya guna mencegah malpraktik penempatan PMI oleh sindikat penempatan ilegal. Namun, rencana itu belum juga bisa diwujudkan tahun 2023 ini karena keterbatasan anggaran.
Atas dasar itu, Benny pada tiga pekan lalu menghadap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno guna membahas hal tersebut sekaligus mengajukan pengunduran diri dari posisi Kepala BP2MI.
"Mas, saya izin untuk segera pamit meninggalkan BP2MI," kata Benny kepada Pratikno.
Menurut Benny, Pratikno saat itu kaget lalu menanyakan apa masalah yang terjadi. Benny kemudian menjelaskan bahwa BP2MI memerlukan tambahan anggaran untuk menjalankan berbagai program perlindungan pekerja migran.
Benny pun merasa khawatir jika BP2MI hanya menjalankan program yang berulang tanpa terobosan hingga masa jabatannya berakhir pada 2024.
"Ini siaran langsung ya, pak Pratikno bisa mengecek sendiri nanti, saya katakan, saya bukan orang yang bangga dengan kekuasaan tapi tidak melahirkan legacy apapun," kata Benny.
Kendati demikian, Rinardi menjelaskan bahwa Benny tidak menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pekerja migran Indonesia di luar negeri sekarang telah mencapai sekitar sembilan juta, termasuk pekerja migran ilegal.
Baca juga: BP2MI: Pengiriman pekerja migran ilegal kejahatan luar biasa
Baca juga: BP2MI apresiasi TNI-Polri cegah penempatan non prosedural 34 CPMI
Baca juga: Kepala BP2MI lantik pejabat baru, ada yang berlatar PPATK & Densus 88
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023