Direktur Pengelola Mataram Maggot Center (MMC) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Kamaruddin di Mataram, Jumat, mengatakan produksi sampah plastik yang berhasil dikumpulkan di Bank Sampah Lisan Mataram saat ini sekitar 2 ton hingga 2,5 ton per bulan.
"Sementara sejumlah perusahaan di luar daerah meminta minimal 15 ton dalam sekali kirim. Baik itu, sekali seminggu atau sebulan sekali," katanya.
Dengan keterbatasan produksi sampah plastik itu, lanjut Kamaruddin, Bank Sampah Lisan Mataram baru mampu bekerja sama dengan salah satu bank sampah di Kabupaten Lombok Timur, yang akan dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan solar dengan jumlah sampah plastik sebanyak 2 ton per bulan.
"Sebenarnya yang mau kerja sama membeli sampah plastik kita sangat banyak. Tapi kita tidak bisa memenuhi target minimal pengiriman 15 ton. Jika kurang, kita juga rugi biaya pengiriman," katanya.
Baca juga: DLH Mataram jual 1,9 ton sampah plastik
Baca juga: Program pilah sampah dari rumah cegah limbah mikroplastik di Mataram
Terkait dengan itu, pihaknya mengajak masyarakat agar aktif mengumpulkan sampah plastik yang ada di sekitarnya, kemudian tabung ke Bank Sampah Lisan Mataram dengan harga Rp2.000 per kilogram.
Menurut dia sampah plastik yang dihimpun di bank sampah berupa 15 jenis antara lain, botol, gelas, sampah kresek, kresek bening, karung, sandal, dan kertas semen.
Sampah yang ditabung masyarakat ke bank sampah tersebut, langsung dipilah sesuai jenisnya untuk memudahkan pengemasan, pengepresan, penyimpanan, serta pengiriman.
"Nasabah yang membawa sampah plastik ke bank masih dalam bentuk campuran, setelah sampah kita terima dan catat pada buku tabungan sampah masing-masing, barulah kita pilah," katanya.
Kamaruddin mengatakan, jumlah nasabah di Bank Sampah Lisan Mataram hingga saat ini tercatat 50 nasabah baik perorangan maupun kelompok. Nasabah bank sampah itu berasal dari sejumlah sekolah, lingkungan dan kelurahan di Kota Mataram.
"Harapannya, ke depan semakin banyak masyarakat yang menabung sampah plastik di kami agar kita bisa memenuhi permintaan dari luar daerah," katanya.
Baca juga: Siswa Mataram bayar bus sekolah dengan sampah plastik
Baca juga: DLH: Budi daya maggot kurangi sampah ke TPA hingga 3 ton per hari
Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023