"Sinergi dan kolaborasi adalah hal yang paling utama dalam penanganan stunting baik di tingkat pemerintah komunitas dan jenjang usaha," kata Deputi pelatihan dan pengembangan BKKBN Muh Rizal Damanik secara virtual pada Rakornis yang digelar BKKBN Sulsel di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting adalah program nasional yang melibatkan banyak kemitraan.
Hanya saja diakui bahwa Program Bangga Kencana menghadapi tantangan yang cukup kompleks, sehingga diperlukan kemitraan yang kuat untuk mencapai sasaran program yang ada.
Baca juga: BKKBN Sulsel konsentrasi pada penurunan stunting di Jeneponto
Baca juga: BKKBN Sulsel apresiasi Pemkab Gowa gandeng USAID tangani stunting
Berkaitan dengan hal tersebut ia berharap seluruh jajaran BKKBN memperkuat kemitraan dalam penanganan stunting, karena program percepatan penurunan stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Provinsi Sulawesi Selatan Andi Mirna mengatakan kegiatan rakornis itu sebagai langkah strategis untuk merumuskan kebijakan bersama terkait pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Sulsel.
Dia mengatakan, momentum ini harus menumbuhkan semangat dan keyakinan untuk berperang menciptakan SDM yang unggul dan mewujudkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing di Sulsel.*
Baca juga: Pemkab Buton belajar strategi penanganan stunting di BKKBN Sulsel
Baca juga: Dinkes Sulsel: Butuh partisipasi lintas sektor untuk cegah stunting
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023