"Tahun 2023 sebagai tahun ekologi, tahun gerakan bersama Keuskupan Larantuka untuk menyadari bahwa bumi adalah ibu kita," kata Pastor Paroki Gereja Renha Rosari Katedral Larantuka Romo Hendrik Leni Pr di Larantuka, Jumat.
Dalam ibadah Jalan Salib pada Hari Jumat Agung ini, berbagai pesan dan doa dikhususkan pada masalah lingkungan, ketahanan pangan, dan kemiskinan.
Ia mengatakan banyak hal yang telah rusak dan menyengsarakan masyarakat kecil karena perkembangan dunia dan upaya segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, pada momentum Jumat Agung sebagai peringatan akan kematian Kristus, dia mengajak umat untuk menyadari berbagai pengalaman ekologis tersebut.
Baca juga: Peziarah sebut Prosesi Laut Tuan Meninu Semana Santa Larantuka sakral
Momentum Paskah 2023 harus membawa umat kepada kesadaran untuk melihat bahwa bumi sebagai ibu pertiwi yang memberi kehidupan kepada masyarakat.
"Kami mengajak seluruh umat untuk menyadari bahwa bumi adalah ibu kita. Kalau kita sendiri rawat ibu kita, maka kita akan memperoleh keselamatan," katanya.
Dalam kegiatan keagamaan Semana Santa Larantuka, prosesi Jumat Agung mengelilingi Kota Larantuka dimulai pukul 19.00 Wita.
Rangkaian Semana Santa Larantuka telah berlangsung sejak Selasa (4/4) dengan berbagai devosi dan diikuti lebih dari 7.000 peziarah yang berasal dari berbagai daerah.
Semana Santa merupakan tradisi sejak masa Portugis yang telah dijalani selama 500 tahun dan kembali dilaksanakan tahun ini setelah vakum tiga tahun karena pandemi COVID-19.
Baca juga: TNI AL kerahkan KRI Untung Suropati amankan prosesi laut Semana Santa
Baca juga: Peziarah ikuti ibadah Jalan Salib dalam Semana Santa Larantuka
Baca juga: 7.110 orang mendaftar prosesi Semana Santa Larantuka jelang Paskah
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023