• Beranda
  • Berita
  • Ahli: Pengangkutan sepeda motor atasi masalah pemudik di kampung

Ahli: Pengangkutan sepeda motor atasi masalah pemudik di kampung

17 April 2023 10:09 WIB
Ahli: Pengangkutan sepeda motor atasi masalah pemudik di kampung
Sejumlah peserta Program Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut KM Dobonsolo asal Tanjung Priok, Jakarta, bersiap melanjutkan perjalanan setibanya di dermaga Terminal Penumpang Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/4/2023). KM Dobonsolo yang dioperasikan PT PELNI dan mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan dalam program tersebut tiba dengan pemudik sebanyak 1.145 orang dan 479 unit sepeda motor untuk pulang kampung ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

Di kampung halaman pemudik masih dapat bermobilitas untuk silaturahmi, wisata dan jalan-jalan

Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, program pengangkutan sepeda motor milik pemudik oleh Kementerian Perhubungan berpotensi mengurangi kecelakaan dan masalah mobilitas pemudik di kampung halaman.

Tahun ini pemerintah menyelenggarakan mudik gratis untuk 75.792 orang dan 13.840 sepeda motor. Mudik gratis itu menggunakan bus, truk kereta api dan kapal laut.

"Dalam survei yang dilakukan Badan kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, separuh penduduk Indonesia akan melakukan pergerakan," ungkap Joko kepada pers di Jakarta, Senin.

Diperkirakan potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 123,8 juta orang.

Baca juga: Pemudik apresiasi program mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut

Djoko menuturkan, mengelola mobilitas 123 juta orang tidaklah mudah. Dari jumlah itu sebagian besar memilih memakai mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen) sebagai moda favorit untuk mudik.

Banyaknya pemudik bersepeda motor ini, lanjut Djoko, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non tol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas. Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa anak-anaknya, bahkan yang masih balita.

Bagi pemudik, masalah ini cukup dilematis. Di satu sisi, mereka sadar akan potensi kecelakaan saat dalam perjalanan. Di sisi lain, minimnya fasilitas transportasi umum di daerah membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.

"Di kampung halaman pemudik masih dapat bermobilitas untuk silaturahmi, wisata dan jalan-jalan," ungkap Djoko.

Baca juga: Puluhan sepeda motor pemudik tiba di Stasiun Purwosari Solo

Djoko mengatakan, solusi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat puncak arus mudik, terutama perjalanan transportasi darat dilakukan pemerintah dengan mudik gratis.

"Program mudik gratis dibuka dan langsung diikuti dengan program angkutan sepeda motor gratis," katanya.

Pengaturan jadwal operasional angkutan barang pun telah dirancang pemerintah. Adanya mudik gratis mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor dan diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan.

"Solusi ini pun menyelesaikan dilema pemudik. Mereka tidak perlu mudik dengan sepeda motor, tetapi tetap bisa melakukan mobilitas atau silaturahmi di kampung halaman dengan sepeda motor," kata Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu.
Baca juga: Pemprov DKI imbau masyarakat tidak mudik pakai sepeda motor

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023