Timnas Indonesia meraih posisi puncak pada kejuaraan multi event dua tahunan ini setelah membekuk tuan rumah Kamboja dengan skor yang meyakinkan yakni 3-0 (25-21, 25-10, 25-15).
Tidak hanya dari Rivan Nurmulki, kata-kata tiga juga diucapkan oleh pemain Indonesia lainnya yakni Dio Zulfikri, Nizar Zulfikar, Hernanda Zulfi, Doni Haryono, Yuda Mardiansyah dan Fahreza Rakha Abhinaya.
Ya. Kemenangan Indonesia atas Kamboja ini memang membuat tim asuhan Jeff Jiang Jie ini mencetak hattrick atau tiga kali meraih medali emas kejuaraan dua tahunan ini secara beruntun di mulai dari SEA Games 2019 dan SEA Games 2021.
Dan tujuh pemain tersebut, merupakan pemain timnas Indonesia yang merasakan meraih medali emas secara beruntun itu. Jadi memang pantas jika mereka begitu bersemangat saat merayakan kemenangan di markas lawan. Ini momen langka dan bersejarah.
"Kami akhirnya bisa mencetak sejarah," lanjut Rivan Nurmulki sambil melayani foto dari pendukung timnas Indonesia maupun pendukung Kamboja.
Hal yang sama dikatakan Dio Zulfikri. Kapten tim Jakarta LaVani itu terlihat begitu emosional saat Indonesia memastikan merebut emas. Apalagi dirinya pada laga puncak menjadi andalan pelatih Jeff Jiang Jie untuk posisi setter atau pengatur serangan.
Dio dalam beberapa laga timnas memang begitu apik dalam mengatur serangan. Bahkan Nizar Zulfikar yang selama ini menjadi andalan hanya dimasukkan saat timnas mengalami kebuntuan. Jadi pantas jika pemain berusia 27 tahun begitu emosional.
Pemain asal Sumatera Barat itu menambah koleksi juaranya setelah sebelumnya mencetak dua kali juara kompetisi bola voli tertinggi di Tanah Air bersama tim milik Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Baca juga: Lawan Indonesia di final bola voli putra sesuai harapan pelatih
Baca juga: Misi tim bola voli indoor putra cetak hattrick pada SEA Games 2023
Selanjutnya: 3-0
3-0
Perjalanan timnas bola voli putra Indonesia pada SEA Games 2023 terbilang begitu mulus karena pada babak penyisihan tidak bertemu dengan tim yang selama ini menjadi rival dalam pemburuan juara yakni Thailand dan Vietnam.
Tim asuhan Jeff Jiang Jie mengawali laga dengan menghadapi Filipina yang sebelumnya diprediksi bisa menjadi batu sandungan. Hanya saja kondisi di lapangan berbeda. Berbekal semangat hattrick emas, Fahri Septian dan kawan-kawan mampu menang telak 3-0 (25-18, 25-18, 25-23).
Singapura menjadi korban berikutnya. Meski pertandingan sempat alot di set pertama, tapi mental sebagai tim juara bertahan terlihat jelas pada tim asuhan Jeff Jiang Jie ini. Timnas Indonesia akhirnya menang juga dengan 3-0 (29-27, 25-8, 25-10) dan membawa tim ke semifinal.
Pada laga tidak menentukan, Indonesia harus berhadapan dengan tim tuan rumah Kamboja. Meski menang 3-0 (25-18, 25-21, dan 25-16), perjuangan Dio Zulfikri dan kawan-kawan untuk tidak mudah. Selain Kamboja juga memiliki para pemain yang bagus, pemain Indonesia juga mendapatkan teror dari ribuan suporter tuan rumah.
Vietnam menjadi korban 3-0 berikutnya. Pada laga semifinal tersebut, Doni Haryono dan kawan-kawan mampu menumpas tekanan sang lawan meski pada set pertama sempat tertinggal jauh dan akhirnya mampu menang 30-28. Untuk dua set berikutnya terbilang mudah dengan skor 25-19, 25-18.
Kemenangan atas Vietnam membawa timnas Indonesia melangkah ke final dan bertemu kembali dengan Kamboja yang sebelumnya dikalahkan dengan 3-0. Meski tuan rumah didukung mayoritas suporter, kemenangan dengan skor 3-0 untuk tim Indonesia juga tidak terelakkan.
Baca juga: Tim Indonesia raih kemenangan telak di tengah teror suporter Kamboja
Baca juga: Voli putra Indonesia lolos ke final SEA Games seusai bekuk Vietnam
Selanjutnya: Naik level
Naik level
Setelah memastikan diri sebagai raja bola voli putra Asia Tenggara, timnas Indonesia memang sudah sepantasnya naik level. Sejumlah kejuaraan internasional memang sudah menunggu Rivan Nurmulki dan kawan-kawan.
Jika dilihat dari jadwal, kejuaraan yang memungkinkan diikuti adalah Asian Games di Hangzhou, China, September mendatang. Namun, sebelum itu akan ada sejumlah pertandingan uji coba internasional guna menambahkan jam terbang.
"Setelah ini kita akan bersiap menghadapi event berikutnya, Asian Games. Yang jelas kami memiliki tim yang kuat dan sudah siap bersaing di pentas internasional," kata pelatih timnas voli putra Indonesia, Jeff Jiang Jie usai pertandingan.
Pelatih yang dua kali membawa timnas voli Indonesia meraih emas SEA Games ini dengan kemampuan pemain yang ada bisa bersaing di level yang lebih tinggi. Apalagi sejumlah pemain muda mulai muncul dan bahkan mampu menggeser pemain senior.
Pada SEA Games Kamboja sejumlah pemain muda tampil apik. Sebut saja Fahri Septian, Hendra Kurniawan hingga Boy Arnez. Bahkan khusus Fahri dan Hendra, pelatih Jeff Jiang Jie memilihnya menjadi pilihan utama dalam sejumlah pertandingan.
Fahri Septian yang merupakan pemain terbaik Proliga 2022/2023 bahkan menjadi salah satu pemain yang paling disorot dalam pagelaran kejuaraan multi event dua tahunan itu.
Selain memiliki kemampuan yang mumpuni, pemain asal Bantul Yogyakarta itu juga mempunyai paras yang keren sehingga banyak pendukung yang selalu mengejarnya usai laga. Tidak hanya dari suporter Indonesia, suporter Kamboja juga tidak ketinggalan meminta foto dengannya.
Dengan predikat sebagai predikat jawara Asia Tenggara, timnas voli Indonesia diharapkan tidak cepat berpuas diri demi mencapai prestasi yang lebih tinggi. Apalagi sejumlah pemain seperti Rivan Nurmulki, Hernanda Zulfi dan Doni Haryono sudah bisa bersaing di klub asing Asia.
Baca juga: Kamboja, tuan rumah yang ancam Indonesia raih hattrick emas voli putra
Baca juga: Farhan Halim sukses jalankan peran sebagai pemain cadangan
Baca juga: Fahri sebut kerja sama solid jadi amunisi untuk hadapi Kamboja
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023