Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, supermarket Super Indo bersama PT Waste Hubs Indonesia mengajak masyarakat mengumpulkan sampah plastik ke Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik terintegrasi atau Smart Waste Hub (WAHU), yang dapat ditukarkan dengan uang.
President Director Super Indo Boudewijn van Nieuwenhuijzen mengatakan bahwa skema dari fasilitas tersebut mendorong pengembalian semua jenis sampah kemasan plastik rumah tangga sehingga bisa mengurangi limbah, memperluas penggunaan sumber daya, dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.
"Terlebih lagi, kita bisa mendukung berjalannya ekonomi sirkular," kata Boudewijn saat acara peluncuran di Super Indo Pinang, Tangerang, Banten, Kamis.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, timbulan sampah plastik di Indonesia mencapai lebih dari 3,7 juta ton per tahun atau 18,5 persen dari total sampah.
Baca juga: APRINDO dan ADUPI dukung langkah-langkah kurangi sampah plastik
Baca juga: APRINDO dan ADUPI dukung langkah-langkah kurangi sampah plastik
Sementara itu, tingkat daur ulang sampah plastik baru mencapai 7 persen, di mana 75 persennya hanya daur ulang plastik jenis PET yang biasa digunakan untuk air minum kemasan dan galon.
Super Indo, menurut Boudewijn, berkomitmen membantu negara mengelola sampah plastik dan mengurangi penggunaan plastik murni, dengan kebiasaan sederhana seperti menolak tas belanja sekali pakai dan membawa tas belanja yang bisa dipakai berulang kali.
Adapun peluncuran Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik merupakan bentuk peningkatan upaya Super Indo dalam membantu mengatasi masalah sampah plastik.
"Proyek ini telah kami uji coba bulan lalu dan mendapat respons positif dari pelanggan dan lingkungan sekitar," ujar Boudewijn.
Sebagai permulaan, Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik disediakan di dua gerai Super Indo yakni Super Indo Pinang, Tangerang, dan Super Indo Wibawa Mukti, Bekasi. Menurut Boudewijn, fasilitas tersebut dapat memproses 100 ton sampah plastik per bulan.
Untuk menukarkan sampah kemasan plastik menjadi uang, pelanggan harus mengunduh aplikasi WAHU terlebih dahulu. Kemudian, setorkan sampah kemasan plastik ke Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik. Nantinya, petugas akan memilah plastik sesuai kategorinya.
Baca juga: KLHK tegaskan ritel harus ikut tanggung jawab atasi sampah plastik
Baca juga: KLHK tegaskan ritel harus ikut tanggung jawab atasi sampah plastik
Jenis kemasan plastik yang dapat ditukarkan adalah plastik kemasan produk apapun dari brand Super Indo senilai Rp5.000 per kilogram, plastik kemasan galon dan botol PET berwarna bening dan biru muda senilai Rp4.500 per kilogram, dan plastik campur seperti kresek, gelas plastik, botol PET berwarna, dan botol shampoo senilai Rp2.500 per kilogram.
Uang dari hasil penukaran sampah kemasan plastik pun dapat langsung ditransfer ke dompet digital yakni OVO, GoPay, LinkAja, ShopeePay, dan Dana.
Adapun sampah kemasan plastik yang telah terkumpul akan didaur ulang menjadi produk-produk baru oleh pelaku industri anggota Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI).
Founder WAHU Michiel Reinoud mengatakan, misi utama dari program kolaborasi dengan Super Indo adalah mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan plastik di Indonesia sebanyak mungkin, untuk mengurangi sampah plastik yang bisa berakhir di TPA, mencemari tanah dan laut.
"Idenya sederhana namun sangat inovatif dan semua orang bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengunduh aplikasi kami," imbuhnya.
Baca juga: Le Minerale daur ulang sampah plastik menjadi produk baru
Baca juga: Le Minerale daur ulang sampah plastik menjadi produk baru
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023