PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) membantu mendongkrak nilai jual produk keripik 25 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di Desa Watuagung, Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.Setelah mereka lulus pelatihan, kami mendampingi
"Kami ingin menambah nilai jual produk keripik UMKM kepada pelanggan. Salah satunya adalah mengurus sertifikasi halal," kata SHE Supervisor PT Kalbe Farma BO Cikarang Alan Ardiansyah dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Jumat.
Dalam hal ini, Kalbe memberikan pendampingan kepada 25 UMKM di Desa Watuagung. Proses pendampingan sertifikasi halal ini, kata Alan, merupakan kegiatan lanjutan dari pembuatan sumber air bersih di Desa Watuagung.
Baca juga: Indonesia miliki asosiasi lembaga pemeriksa produk halal
Beberapa waktu sebelumnya, Kalbe membuat sumber air bersih yang baru. Tujuannya agar para UMKM yang membuat produk keripik bisa mencuci bahan makanannya dengan air bersih.
“Setelah memiliki sumber air bersih, para UMKM bisa menjalankan bisnis membuat keripik dengan nyaman," kata Kalbe Corporate Sustainability Assistant Manager, SFD Arie Wibowo.
Arie mengatakan selama ini kondisi di wilayah Wonogiri minim sumber air bersih mengingat daerah tersebut cenderung kering dan gersang.
"Jadi, konsep kami, adalah membenahi dari hulu ke hilir,” jelas Arie.
Arie mengatakan sejak 2000 Kalbe sudah masuk ke wilayah Wonogiri. Langkah pertama adalah membuat sumber air bersih sehingga dapat membantu perekonomian di Desa Watuagung, salah satunya meningkatkan nilai jual produk keripik UMKM.
“Wonogiri adalah daerah binaan Kalbe. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk warga Wonogiri, salah satunya adalah memberikan edukasi kepada UMKM tentang pentingnya sertifikasi halal,” tambah Arie.
Baca juga: Kemenag dorong seluruh kantin madrasah tersertifikasi halal
Dalam proses edukasi sertifikasi halal, di Desa Watuagung, Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, 30 Mei 2023, Kalbe menggandeng Pusat Studi Halal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pusat Studi Halal Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H).
"Tugas kami melakukan pendampingan kepada UMKM untuk mendapat sertifikasi halal dengan gratis,” ujar perwakilan dari Pusat Studi Halal Universitas Muhammadiyah Surakarta Peni.
Setiap individu, menurut Peni, memiliki syarat minimal untuk mengikuti proses sertifikasi halal, yaitu lulus jenjang SMA.
"Setelah mereka lulus pelatihan, kami mendampingi mereka untuk mendapatkan nomor induk usaha. Lalu, kami mendaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH),” kata Peni.
Persyaratannya, kata Peni, adalah produk makanan minuman yang menggunakan bahan-bahan dengan sertifikasi halal.
“Kecuali barang yang sudah jelas halal, seperti air, sayur. Setelah itu, dimasukkan ke dalam sistem, dilengkapi dengan keterangan produk bersama fotonya. Bagaimana prosesnya?," kata Peni.
Pertama, semua produk dan UMKM didata, lalu diverifikasi oleh Komite Halal. Semua ada alurnya yang bisa dilacak. Kalau ada yang kurang bisa kita lengkapi lagi.
Baca juga: Indonesia-Iran jalin kerja sama jaminan produk halal
Baca juga: Kemenperin siapkan industri masuk pasar wajib sertifikasi halal 2024
Baca juga: Kampanye sertifikasi halal sukses jaring tiga ribu pelaku usaha
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023