Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai wacana duet antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 tidak realistis.tidak mungkin Prabowo itu jadi nomor duanya Ganjar atau Ganjar tak mungkin jadi nomor dua Prabowo
"Saya melihat wacana duet Ganjar dan Prabowo itu kurang realistis," kata Saidiman di Jakarta, Jumat.
Menurut Saidiman, Ganjar dan Prabowo sangat kompetitif dan berpeluang memenangi Pilpres 2024. Dia pun meyakini kedua tokoh yang diusung sebagai bakal calon presiden (capres) tersebut tidak mau menjadi orang nomor dua atau bakal calon wakil presiden (cawapres).
"Keduanya juga berasal dari partai terbesar dan sekarang mendapatkan efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai (bakal) calon presiden," jelasnya.
Baca juga: Gerindra belum pikirkan Prabowo berduet dengan Ganjar
Hal senada juga disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno yang menyatakan duet Ganjar dan Prabowo sangat sulit untuk diwujudkan.
"Ini utopis, sulit untuk dibuktikan, tapi sebagai sebuah isu, ya, menarik untuk diperbincangkan," kata Adi.
Selain itu, menurut Adi, koalisi partai politik pengusung kedua juga masih bersikeras untuk mendukung Ganjar dan Prabowo sebagai bakal capres. Hal itu pun akan menyulitkan kedua sosok itu untuk menemukan titik temu. Adi menambahkan bahwa tak menutup kemungkinan wacana tersebut akan hilang seketika.
"Kan tidak mungkin Prabowo itu jadi nomor duanya Ganjar atau Ganjar tak mungkin jadi nomor dua Prabowo," kata Adi.
Selain itu, faktor lain yang mematahkan wacana duet tersebut adalah Ganjar dan Prabowo masing-masing sudah merasa mampu berdiri di kaki sendiri. Oleh karena itu, Adi juga menyarankan agar masyarakat membiarkan kedua sosok tersebut saling berkompetisi satu sama lain.
Baca juga: Denny JA: Prabowo-Ganjar menang telak jika Pilpres satu putaran
Namun demikian, apabila wacana duet Ganjar dan Prabowo terwujud, Adi optimistis bahwa mereka akan memenangi Pilpres 2024 dan tak perlu banyak strategi untuk memenangkan pasangan itu.
"Saya kira bisa dipastikan, ya, pemenangnya adalah duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar. Ini merupakan dua kekuatan besar yang sangat luar biasa, merem aja menang," jelasnya.
Isu duet antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mencuat karena keduanya hingga saat ini belum juga mengumumkan sosok pendamping untuk Pilpres 2024.
Baca juga: Waketum Gerindra sebut tak paksakan wacana duet Prabowo-Ganjar
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Ganjar Pranowo "irit bicara" soal wacana duet dengan Prabowo
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023