Film "Sara" tayang perdana di festival Busan

2 Oktober 2023 20:31 WIB
Film "Sara" tayang perdana di festival Busan
Jajaran pemain dan tim produksi film "Sara" dalam acara bincang-bincang di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023). ANTARA/HO-Goodwork Indonesia.

Ingatan di dalam film ini tak selalu baik dan indah

Film “Sara” dari rumah produksi Bosan Berisik Lab, Ruang Basbeth Bercerita, dan Visionari Capital Film Fund akan tayang perdana atau world premiere di “Busan International Film Festival 2023” (IBBF) yang berlangsung 4 - 13 Oktober 2023.

“Sebagai salah satu festival film terbesar di Asia, ‘Busan International Film Festival’ diharapkan menjadi tempat ideal untuk film ‘Sara’ bertemu dengan penonton dan para profesional film dunia seperti festival film lainnya,” kata produser film “Sara” Charlie Meliala melalui keterangan persnya, Senin.

Film “Sara” akan masuk ke dalam dua program di BIFF 2023, yakni ‘Special Program in Focus: Renaissance of Indonesian Cinema’ dan ‘A Window on Asian Cinema.’

Film ini juga didukung oleh Pusbang Film - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI selama proses produksinya ini akan menyajikan cerita tentang perjalanan seorang transpuan bernama Sara.

Baca juga: Kemendikbudristek fasilitasi sineas Indonesia ikut festival global

Sara adalah seorang wanita transpuan berusia 35 tahun yang harus kembali ke desanya setelah mendengar kabar pemakaman ayahnya. Di sana, ia baru mengetahui bahwa ibunya telah kehilangan ingatan tentangnya sebagai seorang putra akibat trauma kehilangan suami.

Sara pun mencoba berbagai cara untuk mengembalikan ingatan ibunya dan memutuskan untuk menjalani peran yang paling ia benci, yakni menjadi ayahnya sendiri. Ternyata, sang ayah adalah alasan di balik perpisahan keluarganya selama ini.

"Ingatan di dalam film ini tak selalu baik dan indah, sering kali juga buruk dan traumatik, keduanya adalah bagian dari peristiwa kehidupan yang membentuk manusia bernama Sara,” kata penulis dan sutradara film “Sara” Ismail Basbeth.

Melalui film “Sara”, Ismail ingin memperlihatkan bagaimana Sara berusaha menghidupi cerita yang dibuatnya sendiri, sesuai dengan keyakinan dan pemahamannya atas tubuhnya dan identitasnya sendiri untuk mempertahankan hidup dan martabatnya.

Ia pun harus berhadapan dengan ingatan ibunya yang memudar beserta luka-luka traumatis yang dideritanya.

“Untuk itu saya ingin mengajak penonton untuk menyaksikan dan memahami luka-luka yang ada. Dan pemutaran di ‘Busan International Film Festival’ nanti, semoga Sara bisa bertemu dengan penonton yang dapat menyambutnya dengan hangat,” sambung Ismail.

Film “Sara” dibintangi oleh deretan aktris dan aktor Tanah Air, yakni Asha Smara Darra, Christine Hakim, Mian Tiara, dan Jajang C. Noer.

Baca juga: Laura Basuki ungkap rasa bahagia dapat tampil di BIFF 2023

Baca juga: Ario Bayu: BIFF pertanda kebangkitan film Indonesia

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023