Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbanyak saringan sampah di Kali Pesanggrahan dan Muara Teluk Jakarta untuk memenuhi target pengurangan sampah sebanyak 27 persen di badan air pada 2024.Penanganan sampah yang dilakukan seperti pemilahan sampah anorganik, pembuatan kompos, dan budidaya larva maggot
Pemasangan saringan itu menyasar pada badan air seperti sungai, kali, waduk, setu, dan embung yang selama ini tidak berfungsi normal akibat adanya sampah.
"(Kami) menargetkan sampah di badan air dapat berkurang sebanyak 27 persen pada 2024, diantaranya lewat pembangunan saringan sampah di Kali Pesanggrahan dan di Muara Teluk Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Asep menyebut saringan sampah juga dibangun pada segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan yang kondisinya saat ini hampir rampung, serta akan menambah jumlah saringan sampah yang tersebar di berbagai lokasi badan air di Jakarta.
Sampah yang telah disaring tersebut nantinya akan diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Sampah yang telah disaring tersebut nantinya akan diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Melalui Unit Penanganan Sampah Badan Air DLH Provinsi DKI Jakarta, timbunan sampah di badan air nantinya disaring, dipilah, dan diolah, sebelum diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Penanganan sampah yang dilakukan seperti pemilahan sampah anorganik, pembuatan kompos, dan budidaya larva maggot.
Sedangkan sisa sampah badan air yang tidak bisa diolah setelah disaring, seperti stirofoam, bungkus kemasan, popok, dan lain sebagainya diangkut ke Bantar Gebang.
"Saat ini, jumlah sampah yang dapat diolah dari badan air sebanyak 6.249 ton atau 10 persen," ucap Asep.
Sedangkan sisa sampah badan air yang tidak bisa diolah setelah disaring, seperti stirofoam, bungkus kemasan, popok, dan lain sebagainya diangkut ke Bantar Gebang.
"Saat ini, jumlah sampah yang dapat diolah dari badan air sebanyak 6.249 ton atau 10 persen," ucap Asep.
Selain menambah jumlah saringan sampah di badan air yang belum memiliki fasilitas tersebut, pemeliharaan terhadap saringan sampah yang sudah ada (eksisting) juga terus dilakukan.
Hingga triwulan III, pemeliharaan saringan sampah telah dilakukan di sepuluh lokasi, yakni Kali Lagoa Tirem, Inlet Waduk Sunter 3, Perintis Klender, Sekretaris, Kali Grogol – Pal Merah, Kali Sentiong, Kali Mookevart, Kali Sunter Kresek, Inlet Waduk Tomang, dan Kalibaru Timur Cililitan PGC.
"Kami akan berupaya menambah sarana-prasarana untuk mengurangi sampah. Kami juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sampah yang dihasilkan," ujar Asep.
Adapun jumlah timbunan sampah yang berasal dari badan air di Jakarta sejauh ini tercatat sebanyak 62.979,3 ton.
Terkait temuan itu, Asep mengimbau agar masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mengurangi, memilah, dan mengolah sampah di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Heru kumpulkan SKPD DKI untuk tangani sampah hingga kabel optik
Baca juga: Heru minta lurah lebih peduli kebersihan di lingkungannya
Baca juga: DKI awasi aktivitas warga terkait temuan sampah di bantaran Kali Angke
Terkait temuan itu, Asep mengimbau agar masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mengurangi, memilah, dan mengolah sampah di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Heru kumpulkan SKPD DKI untuk tangani sampah hingga kabel optik
Baca juga: Heru minta lurah lebih peduli kebersihan di lingkungannya
Baca juga: DKI awasi aktivitas warga terkait temuan sampah di bantaran Kali Angke
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023