"Ekspor dan impor yang terkontraksi ini saya raya tidak hanya dialami Indonesia tetapi juga negara-negara lain akibat fenomena global seperti konflik geopolitik dan juga perlambatan ekonomi," kata Fajar ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kinerja neraca perdagangan periode Oktober 2023 yang dirilis Badan Pusat Statisik pada Senin (15/11), yang menunjukkan kontraksi dari sisi ekspor yang menurun sebesar 10,43 persen dan impor yang menurun 2,42 persen secara year on year (yoy).
Fajar mengatakan, kinerja ekspor dan impor yang terkontraksi merupakan hal yang dapat dimaklumi karena kondisi global yang bergejolak seperti terganggunya rantai pasok akibat konflik di sejumlah negara, maupun permintaan global yang melemah.
Selain itu, lanjut Fajar, kinerja ekspor yang menurun signifikan juga sebagai dampak dari kebijakan pemerintah dengan membatasi ekspor di beberapa sektor mineral dalam konteks hilirisasi.
Kendati demikian, ia menilai kinerja neraca perdagangan yang menurun tidak berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia karena konsumsi rumah tangga yang masih terjaga.
"Kalau kita lihat dari sisi pengeluaran kan penyumbang pertumbuhan ekonomi kita dari sisi konsumsi rumah tangga yang di kisaran 50 persen, disusul investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto," ujar Fajar.
Fajar menambahkan, dari sisi kinerja impor yang menurun juga pasti berdampak terutama pada sektor-sektor tertentu seperti industri manufaktur.
Penurunan impor berpotensi mengganggu kegiatan industri manufaktur yang masih sangat bergantung pada bahan-bahan baku dari luar negeri yang mencapai 70 persen.
"Tetapi memang tidak berdampak signifikan bagi perekonomian kecuali yang menurun itu adalah daya beli atau konsumsi rumah tangga domestik," kata Fajar.
Baca juga: BPS: Neraca perdagangan Oktober 2023 surplus 3,48 miliar dolar AS
Baca juga: Ekonom: Ketahanan ekonomi domestik terjaga meski ekspor melemah
Baca juga: Celios: Konsumsi rumah tangga perlu terus digenjot
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023