Apakah cloud aman?

8 Maret 2018 15:43 WIB
Apakah cloud aman?
Pre Sales Specialist Kaspersky Lab Indonesia, Jemmy Handinata (kiri) bersama Business Development Manager Kaspersky Lab Indonesia, Dony Koesmandarin, dalam temu media di Jakarta, Kamis (8/3/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Layanan komputasi awan (cloud) sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita saat ini. Hampir semua aplikasi smartphone menggunakan cloud -- email dan platform perpesanan juga menggunakan cloud untuk menyimpan data.

Lalu, apakah cloud aman? Business Development Manager Kaspersky Lab Indonesia, Dony Koesmandarin, mengatakan tidak ada yang dapat menjamin 100 persen keamanan cloud.

"Walaupun perusahaan layanan cloud sudah menjamin keamanan, tidak ada salahnya menjaga keamanan sendiri," ujar Dony di Jakarta, Kamis.

Dony berbagi langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh end-user untuk mengurangi risiko kebocoran data.

Pertama, hindari data yang berisi informasi sensitif, seperti kartu identitas, paspor, kartu kredit dan catatan kesehatan. "Biasakan mawasdiri untuk menghapus data tersebut," ujar Dony.

Selanjutnya, baca user agreement sebelum mulai menggunakan sebuah layanan. Pasalnya, saat diteliti lebih lanjut, ada beberapa layanan yang akan sedikit merugikan pengguna -- tidak bertanggung jawab atas keamanan data, misalnya.

Baca juga: Google tambah infrastruktur penunjang Cloud

Baca juga: Cloud percepat transformasi digital perusahaan


Baca juga: Telkom jamin keamanan data pelanggan saat migrasi satelit

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk melindungi data adalah membuat kata kunci dengan serius. "45 persen keamanan data bicara soal password," kata Dony.

Kata kunci serius yang dimaksud adalah membuat kata kunci yang berisi kombinasi dari huruf besar dan kecil, simbol, angka dengan panjang minimal 8 karakter. "Bisa bahasa alay, atau pakai bahasa yang bukan umum digunakan, seperti bahasa Jawa," ujar Dony.

Menggunakan two factor authentication, menurut Dony, memang membuat akun jauh lebih aman, namun tetap tidak menjamin 100 persen keamanan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengubah password secara berkala, setidaknya tiga bulan sekali.

Terakhir, adalah enkripsi data. Dony mengatakan, data pribadi yang dikirim sebaiknya dienkripsi terlebih dahulu. Jika tidak ingin repot, banyak layanan cloud yang saat ini telah menawarkan fitur tersebut. "Paling tidak ini menyusahkan maling," ujar dia.

Terlepas dari keamanan, bagaimanapun juga menyimpan data di Cloud memiliki banyak keuntungan, diantaranya akses yang mudah dari berbagai device, kemudahan untuk sharing file dan kolaborasi dengan rekan-rekan, serta backup yang otomatis.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018