Trump sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Lima, Peru, pada Jumat ( untuk menghadiri pertemuan puncak negara kawasan Amerika dan kemudian bertandang ke Bogota, Kolombia. Lawatan itu diperkirakan berlangsung tegang dan canggung karena Trump beberapa kali melontarkan hinaan terhadap kawasan itu menyangkut imigrasi, narkotika dan perdagangan.
Rencana lawatannya tersebut berubah setelah muncul serangan pada Sabtu malam di kota Suriah, Douma, yang menewaskan setidak-tidaknya 60 orang dan melukai lebih dari 1.000 lagi.
Trump menyatakan tekad segera mengambil keputusan untuk menanggapi kejadian itu, yang disebutnya "kekejaman".
"Atas permintaan presiden, wakil presiden akan menjadi pengganti untuk kunjungan tersebut. Presiden akan tetap berada di Amerika Serikat untuk mengawasi tanggapan Amerika kepada Suriah dan memantau perkembangan di seluruh dunia," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam pernyataan.
Baca juga: Rusia panggil Dubes Israel terkait serangan udara di Suriah
Baca juga: Tujuh tentara Iran tewas dihajar serangan udara misterius
Baca juga: Paus kecam penggunaan senjata kimia di Suriah
Baca juga: Iran klaim laporan serangan gas Suriah "alasan" aksi militer
Pada tahun lalu, Washington mengebom pangkalan udara Suriah setelah terjadi serangan kimia.
Belum ada kejelasan soal keputusan apa yang akan diambil Trump untuk menanggapi serangan terbaru.
Suriah dan Rusia membantah ada serangan senjata kimia dan telah mengusulkan agar pihak internasional melakukan penyelidikan.
Kunjungan ke Amerika Latin akan menjadi lawatan kedua kalinya bagi Wakil Presiden Mike Pence.
Pada Agustus tahun lalu, Pence bertemu dengan pemimpin Kolombia, Argentina dan Panama.
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018