Toyota hanya memasukkan satu tipe C-HR yaitu bermesin bensin dengan dua harga berbeda berdasarkan warna mobil. Padahal sebagai produk global, Toyota C-HR tersedia dalam beberapa kapasitas mesin mulai dari 1.200 cc, 1.800 cc, 2.000 cc dan 1.800 cc hybrid.
Wakil Presiden Direktur Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan pihaknya belum memasukkan opsi C-HR bermesin hybrid karena ingin fokus pada penjualan C-HR yang sudah ada saat ini di Indonesia.
"Sebenarnya kami ingin fokus dulu untuk bagaimana produk ini diterima oleh masyarakat, tapi masukan-masukan itu (hybrid) selalu kami tangkap sih, tapi memasukkan hybrid itu bukan hal pertama," kata Henry Tanoto kepada wartawan seusai peluncuran C-HR di Jakarta, Selasa (10/4).
Baca: Toyota perkenalkan All New C-HR, harga mulai Rp 488,5 juta
Henry menjelaskan bahwa Toyota cuma memasukkan satu tipe C-HR karena mengacu pada kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini, kendati tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari peluang masuknya model hybrid.
"Intinya Toyota selalu mempelajari dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan memberikan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat," katanya.
Ia menimpali, "Jadi kalau itu jadi suatu kebutuhan, pasti akan kami pikirkan, dan kalau ada informasi lebih lanjut, lebih jelas, akan kami sampaikan. Tapi saat ini kami fokus ke produk yang saat ini kami luncurkan."
Toyota C-HR dijual mulai Rp 488,5 juta untuk model satu warna dan Rp 490 juta untuk model dua warna. Harga tersebut beririsan dengan sesama SUV Toyota, Fortuner, yang dijual dengan rentang harga mulai Rp 472 juta sampai Rp 664 juta.
Baca: Toyota yakin C-HR tak memakan pasar Fortuner
Baca: Alasan Toyota pilih C-HR bermesin 1.800cc untuk pasar Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018