• Beranda
  • Berita
  • Sinergi tiga BUMN berpotensi kurangi impor pupuk

Sinergi tiga BUMN berpotensi kurangi impor pupuk

26 April 2018 19:54 WIB
Sinergi tiga BUMN berpotensi kurangi impor pupuk
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) berjabat tangan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni (kanan), Direktur Utama PI Aas Asikin Idat (kiri) dan Plt Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dolly P. Pulungan (kedua kiri) usai Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kerja sama Pengadaan Pupuk untuk Kebutuhan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/4/2018). Kerja sama tersebut merupakan wujud sinergi BUMN guna meningkatkan efisiensi dan nilai tambah bagi setiap BUMN. (ANTARA /Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Tiga BUMN yaitu PT Pupuk Indonesia, PT Perkebunan Nusantara III dan PT BNI bersinergi dalam kerja sama pengadaan pupuk yang dinilai dapat mengurangi impor komoditas pupuk ke depannya.

"Saya senang hari ini bisa menandatangani nota kesepahaman dan diharapkan secepatnya menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama)," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pengadaan Pupuk untuk Kebutuhan PT Perkebunan Nusantara III dan anak perusahaannya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Menurut Rini Soemarno, selama ini dirinya juga mengaku janggal bahwa Pupuk Indonesia yang memiliki lima pabrik di Tanah Air tetapi hanya memasok sekitar 10-15 persen kebutuhan BUMN perkebunan tersebut.

Menteri BUMN mengungkapkan, saat melakukan pengkajian terhadap BUMN perkebunan ditemukan bahwa hal itu tergantung kepada berbagai alasan seperti adanya keterlambatan dalam pengiriman.

Untuk itu, ujar dia, dengan sinergi yang lebih baik maka diharapkan selain laba PT Pupuk Indonesia meningkat, juga diharapkan dapat menekan biaya produksi BUMN perkebunan karena efisiensi.

Rini juga menginginkan antara PT Pupuk Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara dapat kolaborasi riset mencari formula pupuk yang tepat untuk tanaman yang tepat di tempat yang tepat.

Ia mengingatkan bahwa berbagai sinergi yang dilakukan oleh BUMN di Tanah Air dimaksudkan untuk memberikan hasil yang lebih baik bagi bangsa dan negara Republik Indonesia.

Sementara itu, Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat menyatakan pihaknya siap untuk menyediakan pupuk yang berkualitas kepada BUMN perkebunan di berbagai daerah.

Aas Asikin Idat mengingatkan bahwa dengan adanya sinergi dengan BNI maka diharapkan alur pembiayaan ke depannya juga menjadi lebih lancar.

Selain itu, ujar dia, dengan penyaluran dari Pupuk Indonesia maka diharapkan juga dapat mengurangi impor pupuk dan menghemat devisa.

Dirut Pupuk Indonesia juga menyatakan pihaknya siap untuk bekerja sama dalam mendistribusikan pupuk ke berbagai daerah di nusantara.

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) juga bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) PT Mitra Desa Bersama siap meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas petani melalui pengoperasian mesin pengolahan gabah (rice milling unit/RMU) berkapasitas 40 ton gabah kering panen (GKP) dan mampu menghasilkan 4 ton beras per jam.

Pembangunan RMU diresmikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat di Kecamatan Rawamerta-Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (19/4).

"Pemerintah terus mendorong peran BUMDes meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian masyarakat desa. BUMN sebagai perpanjangan tangan pemerintah sekaligus sebagai agen pembangunan, terus meningkatkan peran mendorong perekonomian masyarakat di pedesaan," kata Rini.

Dengan begitu, menurut Rini, petani tidak hanya mendapat jaminan harga gabah, tetapi juga ada kegiatan usaha lain seperti jual beli pupuk, dan produk-produk lain yang memberikan pendapatan sampingan juga bagi petani.

Baca juga: Tiga BUMN sinergi manfaatkan limbah pabrik pupuk
Baca juga: Menteri BUMN canangkan Sinergi BUMN untuk Sumbar
Baca juga: Rini Soemarno minta BUMN saling membantu

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018