Depok (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak menampik bahwa salah satu tuntutan narapidana teroris yang melakukan penyanderaan di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Rutan Mako Brimob Polri) di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, adalah bertemu dengan terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman.Mereka sudah bertemu Aman kemarin."
"Kalau dibilang ada hubungan dengan Aman memang ada tuntutan itu," Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto saat jumpa pers di Direktorat Polisi Satwa Korps Samapta Bhayangkara Badan Pemeliharaan Keamanan (Korsabhara Baharkam) Mabes Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: Insiden Mako Brimob, Napi teroris sandera empat polisi
Menurut dia, para napi teroris itu ingin bertemu Aman Abdurrahman dan permintaan itu pun sudah dipenuhi.
"Mereka sudah bertemu Aman kemarin," ujar Setyo.
Meski demikian, ia tidak bersedia menjelaskan lebihterinci mengenai tuntutan para napi teroris, mengingat saat ini upaya negosiasi masih dilakukan.
Baca juga: Polri: lima polisi gugur, satu tahanan tewas
Polri juga belum bisa memastikan apa tuntutan utama yang diminta para napi teroris itu.
"Tuntutan tidak jelas, karena memang asal-usulnya masalah sepele, yakni pemeriksaan makanan yang dilakukan petugas," katanya.
Namun, hal itu mengakibatkan ada yang tidak suka, sehingga memprovokasi napi yang lain sehingga terjadi kerusuhan meluas di dalam rutan, demikian Setyo Wasisto.
Baca juga: LPSK datangi Mako Brimob Depok
Baca juga: Said Aqil kutuk aksi bentrokan di Rutan Mako Brimob
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018