"Kami ingin mengembangkan program `home stay` desa wisata," kata Ketua Penyelenggara BBTF Ketut Ardana di Denpasar, Sabtu.
Untuk pertama kalinya, pada pelaksanaan yang kelima ini, BBTF menampilkan sembilan desa wisata potensial di Bali selama penyelenggaraan pameran bisnis itu di BNDCC Nusa Dua, 26-30 Juni 2018.
Setiap kabupaten di Pulau Dewata, mengirimkan satu desa wisata perwakilan yang potensial sebagai destinasi di ajang BBTF.
Ide menampilkan desa wisata pada ajang tersebut, kata dia, karena makin banyaknya keinginan wisatawan mancanegara yang ingin merasakan hidup di tengah masyarakat perdesaan Bali.
"Setiap desa wisata yang masuk area di kabupaten di Bali disyaratkan untuk ikut serta," ucap Ardana yang juga ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Bali itu.
Ardana berharap desa wisata itu menarik para pelaku bisnis pariwisata yang hadir dalam ajang pameran terbesar di Indonesia tersebut untuk ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.
Apalagi jumlah peserta dari kategori pembeli atau "buyer" melonjak hingga 60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada pameran yang digelar hingga 30 Juni 2018 itu.
Ia mencatat tahun ini BBTF menghadirkan 320 pembeli dari 41 negara dan 68 "trade buyers" terdiri dari pembeli domestik yang dihadirkan Garuda Indonesia dan lima "trade buyers".
Sementara itu, jumlah penjual paket pariwisata pada ajang tahun ini mencapai 241 penjual termasuk dari tiga negara untuk pertama kalinya ikut yakni dari Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniarta mengapresiasi promosi desa wisata pada ajang akbar dalam pameran pariwisata tahunan itu.
Ia mengharapkan dapat mendukung target untuk wisatawan mancanegara di Bali tahun ini mencapai 6,5 juta orang, melonjak dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu mencapai 5,5 juta orang.
Saat ini, lanjut dia, jumlah desa wisata di Bali mencapai 136 desa atau sudah melampaui target sebelumnya mencapai 100 desa wisata.
"Kaami harap desa wisata harus jadi anak angkat hotel, karena akan kami gabungkan ke Asita. Kalau bisa ada perangkat internet untuk promosi sendiri. Mungkin hotel buat paket satu hari menginap di desa wisata," ucap Yuniarta.
Baca juga: Bali kembangkan 11 desa wisata untuk 2016
Baca juga: Asita siapkan tur desa wisata delegasi IMF
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018