"Iya, sebagaimana kami nyatakan dialog kami dengan masyarakat Sumatera Barat itu betul-betul memang menghendaki adanya jembatan penghubung dengan PDIP, sehingga yang bersangkutan dicalonkan oleh PDIP dari dapil Sumbar," kata Hasto di Gedung KPU Jakarta, Selasa.
Hasto mengungkapkan, PDIP membangun jati dirinya sebagai tuan rumah kebangsaan untuk Indonesia raya. Untuk itu PDIP terbuka kepada seluruh anak bangsa. PDIP berdialog dengan seluruh komponen untuk membangun jembatan kebangsaan.
"Dialog itu pun kami lakukan dengan baik, sehingga seluruh persoalan bangsa dan negara dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dialog, dan jembatan itu lah yang dibangun oleh PDIP saat ini. Dan seluruh komponen masyarakat apapun setiap warga negara, apapun dukungan politiknya, mereka adalah warga bangsa yang harus diajak berdialog sesuai dengan kepemimpinan pak Jokowi," tuturnya.
Baca juga: Deretan artis dan menteri dalam daftar caleg PDIP
Sementara itu, Kapitra merupakan salah satu pengacara yang cukup tenar akhir-kahir ini seiring dengan aktivitasnya dalam PA 212. Kapitra menjadi pengacara Imam Besar FPI Habib Rizieq kasus Chat Firza Husein.
Sebelumnya, Kapitra pernah mengangani kasus sejumlah artis mulai dari Kristina, Tamara Bleszynski, pesepak bola Diego Michiels, hingga Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling antara Bulog dan PT Goro Batara Sakti.
Kapitra juga pernah maju Pilgub Sumbar pada 2005 berpasangan Dalimi Abdullah, namun kalah dengan perolehan 94.989 suara atau 6,83 persen suara.
Baca juga: PDIP tolak bakal caleg yang terkait kasus hukum
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018