Kepala Jabatan Imigrasi Malaysia, Datuk Seri Mustafar Ali di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan pihaknya akan menggiatkan operasi menahan PATI mulai tengah malam pada tanggal tersebut.
Mustafar mengatakan PATI yang ditangkap termasuk majikan yang tidak akan diberi toleransi dan langsung berhadapan dengan tindakan undang-undang.
"Kita mengawali Program Serah Diri Sukarela atau Program Penghantaran Pulang Sukarela yang dikenali sebagai 3+1 untuk pendatang asing dengan membayar denda kemudian dipulangkan ke negara asal," katanya.
Mustafar menegaskan mereka masih berpeluang untuk menyerahkan diri hingga 30 Agustus sebelum diambil pendekatan yang lebih tegas.
Dia memaparkan, Operasi Mega yang dilaksanakan di seluruh negara bagian mulai 1 Juli 2018 lalu telah menahan lebih 3.000 PATI atas berbagai jenis kesalahan.
Selain kesalahan tidak mempunyai permit bekerja yang sah, ujar Mustafar, ada di antara mereka mempunyai izin kerja dengan majikan berbeda karena melarikan diri dari majikan asal.
Mustafar mengatakan pihaknya juga berharap pemerintah setempat dapat membantu imigrasi dalam penempatan pendatang asing soal kebersihan.
"Penempatan mereka kebanyakan dilakukan dalam keadaan tidak mempunyai sistem pembuangan sampah, sistem saluran toilet yang tidak baik sehingga beresiko menularkan penyakit," katanya.
Dia mengatakan kesehatan merupakan keutamaan negara sehingga siapapun yang mau bekerja di negara ini perlu mematuhi semua syarat kesehatan sebelum diberikan permit kerja.
Sementara itu sejumlah pekerja ilegal asal Indonesia saat ini mulai banyak yang mengikuti program 3+1 melalui perusahaan yang ditunjuk.
Baca juga: WNI lolos hukuman mati di Malaysia
Baca juga: Majikan Suyanti, Datin Rozita dihukum delapan tahun
Baca juga: RI kirim nota diplomatik ke Malaysia terkait kasus Adelina
Baca juga: Menteri Wanita Malaysia minta pantau berkala agen PRT
Baca juga: 37 TKW Purworejo ditahan di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018