"Diplomat memilki peran besar, khususnya dalam menjembatani pergaulan bangsa Indonesia dengan negara-negara di kawasan dan dunia," ujar Thomas, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada para diplomat peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-59 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Kemenlu, Jakarta.
Thomas Lembong mengatakan bahwa kerja keras bersama yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil. Ekonomi yang didominasi kegiatan konsumsi telah beralih ke produksi dan investasi.
"Kita telah masuk dalam one trillion dollar club," ujar Thomas saat menegaskan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-16 dunia.
Indonesia juga telah mendapatkan peningkatan kepercayaan, salah satunya untuk peringkat ease of doing business (kemudahan melakukan bisnis) pada 2018 yang naik dari posisi 91 ke 72.
Selain itu, Global Competitiveness Index Indonesia pada 2017-2018 naik dari peringkat ke-91 menjadi ke-36.
Thomas menilai bahwa peningkatan kepercayaan itu juga disertai dengan ekonomi Indonesia yang lebih baik. Laju ekonomi Indonesia saat ini, menurut dia, didorong oleh kekuatan semakin meningkatnya jumlah kelas menengah dan generasi milenial.
"Mereka punya gagasan dan inovasi yang mampu mendorong aktivitas ekonomi," ujar dia.
Dia menyebutkan bahwa selama lima tahun terakhir e-commerce dan ekonomi digital tumbuh dengan cepat. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan cepat investasi "start ups" yang pada 2017 mencapai 4,93 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Lembong mengatakan capaian itu merupakan momentum untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara yang aman, stabil dan reformis. Untuk itu, peran besar para diplomat Indonesia sangat diperlukan.
Baca juga: BKPM: sektor pariwisata dan e-commerce harus dijaga
Baca juga: BKPM fokus tingkatkan koordinasi pusat-daerah dukung OSS
Baca juga: Jokowi bincang santai dengan diplomat muda Indonesia di kantin
Baca juga: Gerak diplomat muda Pemerintahan Jokowi-JK bela Papua
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018