• Beranda
  • Berita
  • Bappenas: diplomasi ekonomi penting dorong pembangunan nasional

Bappenas: diplomasi ekonomi penting dorong pembangunan nasional

25 Juli 2018 13:23 WIB
Bappenas: diplomasi ekonomi penting dorong pembangunan nasional
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan arahan saat pembukaan diskusi tingkat tinggi di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (25/7/2018). (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memandang bahwa diplomasi ekonomi memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan nasional.

Bambang mengapresiasi peningkatan kinerja diplomasi yang dilakukan Perwakilan-perwakilan RI di luar negeri, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di hadapan 27 diplomat peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-59 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Kemenlu, Jakarta.

Menurut Bambang, para diplomat Indonesia kedepannya perlu terus meningkatkan upaya penajaman diplomasi ekonomi, yang tentunya perlu didukung dengan anggaran.

"Namun, sayangnya anggaran pemerintah bukannya tidak ada batasnya," kata dia.

Untuk itu, dia menyarankan Kemenlu dan Perwakilan RI terus melanjutkan upaya prioritas terhadap kegiatan-kegiatan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Hal itu, menurut dia, penting untuk mencapai perencanaan dan penganggaran yang baik.

"Tentukan prioritasnya, putuskan mana yang paling penting dan memiliki dampak paling besar," ujar Bambang.

Bambang mengakui bahwa tantangan bagi diplomasi semakin besar, baik pada tataran internasional maupun domestik. Melalui pelaksanaan harmonisasi perencanaan dan penganggaran, dia meyakini Kemenlu akan menghasilkan kegiatan diplomasi yang dapat menjawab tantangan zaman.

Kepala Bappenas itu pun berbagi tips dalam menyusun perencanaan secara efektif untuk kegiatan diplomasi.

Pertama, evaluasi terhadap kegiatan secara berkala. Kedua, menyusun sasaran kebijakan. Ketiga, menyusun arah kebijakan. Keempat, memetakan sumber daya potensial.

"Berikutnya memetakan pemangku kepentingan dan pelaku diplomasi," tutur Bambang.

Keenam, melakukan upaya membangun strategi pencapaian sasaran kebijakan. Ketujuh, membangun kerangka kelembagaan dan mekanisme koordinasi. Kedelapan, merancang kegiatan dan anggaran.

Terakhir, Bambang menegaskan perlunya menetapkan kegiatan dan anggaran berdasarkan skala prioritas dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran.

Melalui desain perencanaan yang efektif, Bambang berharap upaya diplomasi dapat memberikan kontribusi maksimum dalam pelaksanaan pembangunan nasional 2020-2024.

Baca juga: Bappenas soroti rokok sebagai pembentuk garis kemiskinan

Baca juga: Bappenas: investasi infrastruktur dukung pengentasan kemiskinan


Baca juga: Kepala BKPM harapkan peran diplomat garap investasi

Baca juga: Diplomat diminta kedepankan diplomasi ofensif

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018