Boyolali (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Boyolali mengembangkan terobosan teknologi dengan memasang barcode digital terhadap sapi untuk membantu masyarakat mengetahui secara detail riwayat hewan ternak tersebut.Kami akan mengintegrasikan barcode digital sapi ini, dengan data kependudukan, sehingga riwayat kepemilikan ternak dapat terdokumentasi dengan baik.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Afiany Rifdania di Boyolali, Kamis mengatakan, kode barcode digital yang terbuat dari plastik tersebut akan dipasang di telinga hewan ternak untuk memantau secara detail sapi-sapi di Boyolali.
"Kode barcode yang dapat di-scan (dipindai) dengan aplikasi `SIMAPI` pada perangkat smartphone itu, akan menampilkan data sapi secara lengkap," kata Afiany.
Menurut dia dengan barcode tersebut informasi detail mengenai sapi akan muncul, misalnya soal riwayat sapi, kesehatannya, asupan obat termasuk dosis yang diberikan ke ternak dapat diketahui.
Bahkan, kata Afiany, informasi mengenai vaksin terhadap ternak yang sudah diberikan, dan riwayat reproduksi juga akan tersaji secara runtut.
"Pada aplikasi itu, dapat menampung sebanyak 7.000 karakter. Jadi sangat banyak informasi yang diketahui, dengan teknologi ini, masyarakat akan terbantu," katanya.
Dia menjelaskan, untuk tahap awal pemasangan barcode digital tersebut baru untuk ternak sapi perah sebanyak 5.000 ekor yang tersebar di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, dan Singosari, Mojosongo, Boyolali.
Kendati demikian, dalam program barcode digital tersebut pihaknya menargetkan seluruh ternak sapi di Boyolali, baik sapi perah maupun potong atau pedaging.
"Kami akan mengintegrasikan barcode digital sapi ini, dengan data kependudukan, sehingga riwayat kepemilikan ternak dapat terdokumentasi dengan baik," katanya dan menambahkan, pihaknya pada 2019 akan mengganggarkan lagi untuk pemberian barcode digital untuk ternak sapi yang belum dipasang.
Oleh karena itu, untuk mensukseskan program tersebut pihaknya akan melatih seluruh petugas Puskeswan di Boyolali sehingga dapat memasukkan data secara keseluruhan antara lain soal kesehatan hewan, vaksinasi, reproduksi, dan lain ke dalam aplikasi.
Baca juga: Teknologi pengembangbiakan ternak sapi belum efektif
Baca juga: Peneliti: teknologi molekuler bisa atasi kelangkaan daging
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018