"Rencananya penyidik akan minta keterangan tambahan kepada Saudara NB, kami akan koordinasi kapan NB bisa datang," kata Brigjen Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Pihaknya pun mempersilakan Novel untuk membeberkan dugaan keterlibatan oknum polisi yang dicurigainya.
Menurut Iqbal, dalam mengungkap suatu kasus, Polri bekerja berdasarkan fakta hukum, tidak dengan asumsi pihak-pihak tertentu.
"Ada yang menyebut terlibat, silakan buktikan. Sebut (nama), buktikan. Kami akan cantumkan di BAP," tuturnya.
Iqbal pun menegaskan bahwa Polri sudah berusaha maksimal mengungkap kasus ini meski diakuinya hasilnya berjalan lamban.
Untuk memperoleh titik terang kasus ini pun pihaknya juga telah berupaya mendapatkan informasi dari masyarakat dengan membuka "hotline" pengaduan masyarakat.
"Ratusan bahkan ribuan masyarakat memberi informasi. Ada informasi sensitif apapun, kami terima, kami tuangkan dalam BAP," ucapnya.
Namun demikian, menurut dia, lama waktu yang dibutuhkan serta tingkat kerumitan dalam mengungkap suatu kasus dengan kasus lainnya berbeda-beda.
"Ada yang cepat terungkap, ada yang lama. Jangan disamaratakan," ujar mantan Kapolrestabes Surabaya ini.
Sudah 16 bulan sejak terjadinya kasus penyiraman air keras terhadap Novel, hasil investigasi Polda Metro Jaya belum juga menemukan titik terang.
Baca juga: Novel tetap jadi penyidik KPK
Baca juga: Ada sayembara sepeda bagi pengungkap kasus Novel, ini tanggapan Polri
Baca juga: Setnov mengaku bersyukur Novel Baswedan pulang
Baca juga: Novel Baswedan diingatkan dia bukan selebriti
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018