• Beranda
  • Berita
  • Tiga desa di Cirebon diprediksi tak bertemu hujan lebih dari 80 hari

Tiga desa di Cirebon diprediksi tak bertemu hujan lebih dari 80 hari

28 Juli 2018 14:37 WIB
Tiga desa di Cirebon diprediksi tak bertemu hujan lebih dari 80 hari
Ilustrasi - Pekerja menjemur kerupuk di desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (19/7/2018). Menurut pengusaha, produksi kerupuk selama kemarau meningkat hingga 40 persen karena proses pengeringan lebih cepat. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Cirebon, Jawa Barat (ANTARA News) - Sedikitnya tiga desa di Cirebon diprediksi tidak akan diguyur hujan hingga lebih dari 80 hari ke depan, demikian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Majalengka, Jawa Barat.

Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, menyatakan sebagian besar wilayah Cirebon, Indramayu dan Majalengka memasuki cuaca tanpa hujan dalam kategori panjang hingga esktrem.

"Yang sudah masuk kategori kekeringan ekstrem terdapat di wilayah Cirebon Barat dan Majalengka Selatan bagian timur," katanya saat ditemui di Majalengka, Sabtu.

Menurut Faa Iziyn ketiga desa di Cirebon yang diprediksi tidak akan diguyur hujan hingga lebih dari 60 hari ialah Desa Sindangjawa dan Desa Wanasaba Kidul di Kabupaten Cirebon serta Kelurahan Kesunean di Kota Cirebon.

Desa Sindangjawa dan Kelurahan Kesunean diprediksi akan melewati 85 hari tanpa hujan, sedangkan Desa Wanasaba Kidul tak bertemu hujan selama 84 hari.

Selain ketiga desa tersebut, Desa Talaga di Majalengka juga diprediksi akan dilanda hari tanpa hujan kategori ekstrem yakni selama 65 hari.

Baca juga: Puluhan desa di Cianjur kekeringan

Baca juga: Polres Indramayu kerahkan "water cannon" atasi kekeringan


Faa Iziyn menambahkan berdasarkan peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per 20 Juli 2018, sebagian besar daerah Indramayu, Majalengka dan Cirebon diperkirakan hari tanpa hujan kriteria panjang, yaitu 21 sampai 30 hari.

"Sedangkan untuk Kabupaten Kuningan hari tanpa hujan kategori ringan hingga panjang," katanya.

Dengan kondisi seperti itu perlu adanya penyediaan air di desa-desa yang diprediksi tidak terjadi hujan selama lebih dari 60 hari.

Dan juga diharapkan pemerintah daerah maupun instansi lainnya menyiapkan bantuan air bersih kepada keempat desa tersebut.

Baca juga: BMKG: musim kemarau di Indonesia dipengaruhi angin Monsun Australia

Baca juga: Sejumlah daerah kering ekstrem, Kemensos bergerak

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018