BKSDA temukan lokasi baru Rafflesia

1 Agustus 2018 15:07 WIB
BKSDA temukan lokasi baru Rafflesia
Petugas penjaga habitat Rafflesia memantau bunga raksasa Rafflesia Arnoldi yang mekar di kawasan hutan lindung Bukit Barisan, Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Kamis (5/7/2018). Bunga raksasa yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu ini mekar sempurna dengan masing-masing diameter berukuran 85cm dan mampu bertahan hingga empat hari kedepan. (ANTARA /David Muharmansyah)

Mengingat dari tanda-tanda di lapangan diduga masih terdapat beberapa titik sebaran populasi bunga itu

Lubukbasung, Sumbar,  (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, menemukan dua titik lokasi baru sebaran populasi bunga Rafflesia pada pinggir Danau Maninjau, tempatnya di Data Simpang Dingin, Nagari Paninjau.

Kepala BKSDA Resor Agam Syahrial Tanjung didampingi Pengendali Ekosistem Hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu, mengatakan dua lokasi sebaran populasi bunga langka itu ditemukan saat tim dari BKSDA Resort Agam dan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) menelusuri wilayah Kecamatan Tanjungraya itu pada Selasa (31/7) .

Lokasi pertama berada di kaki bukit yang berbatasan dengan Hutan Cagar Alam Maninjau. Di lokasi ini, tim menemukan kelompok knop bunga Rafflesia dengan bentuk unik.

Kelompok individu berjumlah 21 knop itu hidup menempel pada inangnya berupa akar tetrastigma yang tergantung pada batang pohon sehingga membentuk rangkaian menyerupai buah salak.

"Di lokasi ini kami juga menemukan bunga langka rhizanthes deceptor yang mekar beserta knopnya. Kami juga menemukan puluhan vegetatif bunga bangkai atau Amorphophallus," katanya.

Sementara lokasi kedua berada tidak jauh dari lokasi pembukaan jalan Nagari Paninjauan dan menemukan kelompok bunga Rafflesia.

Di lokasi tersebut, tim menemukan satu individu yang mekar pada hari kelima dengan diameter 90 centimeter dan empat knop lainnya.

Jenis bunga itu diduga Raflesia Arnoldii, terlihat dari warna kelopaknya yang berwarna merah maron dengan bintik putih berukuran relatif besar.

Pada Rabu (1/8), tim kembali melanjutkan menelusuri lokasi untuk melakukan perluasana area explorasi populasi tumbuhan bunga langka di sepanjang kaki bukit yang mengelilingi danau tersebut.

"Mengingat dari tanda-tanda di lapangan diduga masih terdapat beberapa titik sebaran populasi bunga itu," katanya.

Kedua lokasi ini akan dijadikan sebagai lokasi wisata alam dan pengembangan akan diserangkaikan dengan lokasi bunga Rafflesia di Jorong Data Sungai Taleh, Nagari Baringing, Kecamatan Palembayan, karena lokasi tidak begitu jauh.

"Wacana ini akan kita sampaikan ke pemerintah setempat," tambahnya.

Dengan temuan itu, Agam kini memiliki 12 titik sebaran Rafflesia.

Sebelumnya juga menemukan lokasi tumbuhnya bunga Rafflesia di Data Sungai Taleh, Nagari Baringing, Kecamatan Palembayan, Marambuang Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kelok 32 dan Kelok 35 Nagari Matur Mudik, Kecamatan Matur.

Lalu di Batang Palupuh Kecamatan Palupuh, Salo Kecamatan Baso, Sigiran Kecamatan Malalak, Kamang Mudik Kecamatan Tilatangkamang, Sigiran Kecamatan Tanjungraya.

Mahasiswa Fakultas Kehutanan UMSB, Rusdi, mengatakan ini merupakan pengalaman pertamanya bersama tiga orang temannya melihat secara langsung bunga itu dalam kondisi mekar, busuk maupun berupa knop.

"Kami belum pernah melihat secara langsung bunga langka ini," katanya.

Baca juga: Ahli botani teliti keunikan bunga Rafflesia putih
Baca juga: Dua Rafflesia arnoldii mekar di Kaur Bengkulu
Baca juga: KLHK usut perusakan bakal bunga Rafflesia di Bengkulu

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018