Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mensosialisasikan dan melaksanakan edukasi tentang bahaya penyakit turbekulosis (TBC) pada siswa dan di lingkungan sekolah lewat media film.Film ini menjadi bahan edukasi yang bermanfaat di zaman now
"Film ini menjadi bahan edukasi yang bermanfaat di zaman now," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Rabu.
Kemenkes bersama Kemendikbud mengadakan lomba karya film yang mengangkat informasi dan sosialisasi tentang penyakit TBC. Karya-karya yang masuk diseleksi hingga menjadi 16 karya terpilih.
Anung mengapresiasi semangat para siswa yang membuat film tentang TBC, walaupun memiliki sumber daya yang terbatas.
Ia berharap karya film yang dihasilkan bisa menjadi sosialisasi dan edukasi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
Anung menerangkan saat ini diperkirakan sebanyak 842 ribu orang di Indonesia menderita TBC. Dari jumlah tersebut, sebanyak 360 ribu orang belum teridentifikasi dan belum bisa diobati secara adekuat.
Baca juga: Kasus TBC agar jadi fokus penanganan
Baca juga: Sinar mata hari bantu cegah penularan TB
Oleh karena itu, Anung menganggap sosialisasi dan edukasi tentang penyakit TBC sangat penting agar masyarakat mau memeriksakan diri dan segera diobati jika teridentifikasi.
Anung mencontohkan ada tiga guru di salah satu daerah di Pulau Jawa yang menderita TBC dan sangat berpotensi menularkannya ke murid jika tidak diobati segera.
"Hal-hal semacam ini perlu diminimalisasi penularan yang terjadi. Alhamdulillah guru tersebut mendukung sepenuhnya apa yang kita lakukan, mau minum obat dan sudah terkontrol," kata Anung.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018