Enam belas kecamatan di Lebak kekeringan

11 Agustus 2018 10:57 WIB
Enam belas kecamatan di Lebak kekeringan
Kekeringan Makin Meluas Seorang anak warga Cibuluh, Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten mengumpulkan air di sumur resapan irigasi sawah yang sudah mengering, Sabtu (12/9). Data BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Banten menyebutkan Daerah Darurat Bencana Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Banten terus meluas dan saat ini sudah melanda 125 Desa yang tersebar di 72 Kecamatan. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

kekeringan itu tentu menimbulkan dampak kerugian pendapatan ekonomi masyarakat

Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kekeringan akibat kemarau sejak Juli 2018 sehingga warga mengalami kesulitan pasokan air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu, mengatakan, kekeringan yang terjadi saat ini dipastikan dialami oleh masyarakat yang tinggal di 16 kecamatan akan membuat mereka kesulitan mendapat air bersih.

Selama ini, masyarakat di daerah itu masih memanfaatkan pasokan air bersih dari pompa bawah tanah, sumber mata air, sumur juga aliran sungai.

Namun, sejak sepekan terakhir ini mengalami kekeringan akibat kemarau itu.

Untuk menanggulangi kesulitan pasokan air bersih, kata dia, BPBD Lebak telah mendistribusikan air bersih kepada 1.100 kepala keluaga (KK) di sejumlah desa di Kecamatan Sajira.

"Kami siap menyalurkan pasokan air bersih untuk masyarakat setelah adanya pengajuan dari kecamatan," katanya menjelaskan.

Kaprawi menyebutkan, 16 kecamatan yang dilanda kekeringan itu tersebar di Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah dan Cibadak.

Kemudian, Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.

Kekeringan yang melanda daerah itu, selain masyarakat kesulitan pasokan air bersih juga tertundanya gerakan percepatan tanam padi dan pengembangan budi daya ikan tawar.

Baca juga: Debit Sungai di Lebak menurun drastis
Baca juga: Kemarau panjang lahan pertanian terancam kekeringan


"Kami memperkirakan kekeringan itu tentu menimbulkan dampak kerugian pendapatan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, BPBD Lebak hingga kini belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan sebab, masyarakat yang melaporkan kesulitan pasokan air bersih baru Kecamatan Sajira dan Cirinten.

Untuk itu,dia meminta agar masyarakat segera melapor kepada BPBD setempat jika terjadi kesulitan pasokan air bersih.

BPBD berkoordinasi dengan PDAM agar masyarakat yang dilanda kekeringan dapat disalurkan pasokan air bersih.

"Kami siap mendistribusikan pasokan air bersih ke lokasi yang dilanda kekeringan itu," katanya .

 

Pewarta: Mansyur
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018