BNPB: situasi di Lombok dalam masa transisi

25 Agustus 2018 12:18 WIB
BNPB: situasi di Lombok dalam masa transisi
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) didampingi Kepala Desa Jeringo Sahril (kedua kanan) saat kunjungan ke daerah terdampak gempa bumi di Desa Jeringo, Lombok Barat, NTB, Jumat (24/8/2018). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau kondisi korban gempa dan memastikan tahap rekonstruksi dan rehabilitasi pasca dilakukannya masa tanggap darurat berjalan dengan lancar. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Wijaya menyampaikan bahwa situasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini sedang dalam masa transisi, yakni dari tanggap darurat ke masa pemulihan.

"Saat ini saya melihat saatnya kita bangkit kembali untuk memperbaiki rumah-rumah, melakukan rehabilitasi, dan renovasi. Saat ini masa transisi dari darurat ke pemulihan," kata Wisnu dalam acara talkshow bertema Lombok, Status Bencana dan Kita di Jakarta, Sabtu..

Menurut Wisnu, situasi di Lombok saat ini sudah mulai meningkat cukup baik, dan sudah tidak ada penambahan kerusakan rumah. Namun, sejauh ini diperkirakan lebih dari 76.000 rumah rusak di Lombok akibat gempa.

Selain itu, kata Wisnu, penyaluran bantuan pun terus dilakukan secara sistematis agar bantuan dapat tersalur dengan merata sesuai yang dibutuhkan setiap wilayah di Lombok yang terdampak bencana gempa.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat menyebutkan bahwa kabupaten Lombok Utara merupakan wilayah yang terdampak gempa paling parah, di mana 90 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak parah, termasuk rumah sakit dan sekolah.

Namun demikian, Harry mengatakan bahwa pemerintah provinsi NTB masih dipandang mampu untuk menangani situasi pascabencana dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Tetapi pemerintah pusat tentu tidak akan lepas tangan, kami akan terus memberi pendampingan," ujar Harry.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden RI, Roy Septa Abimanyu mengatakan bahwa pada masa transisi dari tanggap darurat ke pemulihan, warga di Lombok perlu diberdayakan untuk mulai memperbaiki dan membangun kembali tempat tinggal mereka.

"Pada masa transisi ini warga perlu diberdayakan untuk bisa mulai membangun rumah dan untuk bangkit kembali. Kita harus mendorong warga untuk kembali beraktivitas, dan hal itu juga dapat membantu dalam proses pemulihan secara psikologis," ucap Roy.

Baca juga: BNPB: Tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir

Baca juga: PMI: pemulihan korban pascabencana Lombok harus masif

Baca juga: Korban gempa Lombok tetap produksi gula aren

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018