Presiden Direktur PT. MRT Jakarta Willy Sabandar dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, mengatakan setelah progres konstruksi mencapai 95,97 persen kemudian MRT memasuki tes intergrasi sistem di jalur utama.
Baca juga: Anies : pembangunan MRT mencapai 95 persen
Uji coba kereta MRT tersebut berlangsung dari Stasiun MRT Lebak Bulus ke Bundaran HI dengan kereta pertama.
William menegaskan progres yang dimaksud kali ini bukanlah uji coba operasi kereta MRT namun uji coba penggunaan sistem.
Baca juga: Anies uji kesesuaian sistem MRT tahap pertama
"Progres sistem menyangkut instrumentasi elemen yang akan digunakan untuk menjalankan kereta maupun kereta itu sendiri. Artinya yang kita periksa adalah bagaimana sistem-sistem itu berfungsi," ujar William.
Uji coba tersebut telah dilakukan mulai 9 Agustus dan ditandai dengan berjalannya kereta pertama MRT di atas trek.
Baca juga: MRT Jakarta akan gunakan sistem persinyalan canggih
Terhitung hingga dua pekan mendatang, kereta MRT akan terus dilakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap berfungsinya elemen yang akan digunakan untuk menjalankan kereta.
Menurut William, hingga saat ini kereta MRT telah dengan mulus melewati pemeriksaan sistem dengan kecepatan tempuh 30 kilometer per jam. Uji intergrasi berikutnya akan dilakukan penambahan kecepatan laju kereta.
Pengecekan dan pemeriksaan integrasi sistem tersebut, tambah William, mencakup elemen MRT seperti rel, kelistrikan, sinyal, program kontrol radio komunikasi, pusat kontrol dan kereta itu sendiri.
Baca juga: DKI berupaya percepat realisasi pembangunan MRT Fase 2
Sementara itu, MRT Jakarta menargetkan akan beroperasi untuk umum adalah pada pertengahan Maret 2019.
"Kita masih beberapa bulan. Terhitung hari ini, kalau di-countdown?184 hari lagi," tandasnya.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018