364,8 hektare lahan terbakar di Banjar

12 September 2018 07:51 WIB
364,8 hektare lahan terbakar di Banjar
Ilustrasi - Asap membumbung tinggi dari lahan yang terbakar di Bakung, Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Senin (10/9/2018). Sulitnya akses menuju lokasi tersebut membuat petugas kesulitan untuk melakukan pemadaman dari darat. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc)

Seluruh peralatan pemadaman itu dalam kondisi siap dan ditempatkan di posko sehingga jika terjadi Karhutla bisa digunakan untuk memadamkan api,

Martapura, (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tercatat sejak Januari hingga pekan kedua September 2018 mencapai 364,8 hektare dan luasannya diperkirakan terus bertambah.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Banjar, I Nyoman Yudiana di Martapura, Selasa, mengatakan, ratusan hektare lahan yang terbakar tersebar di beberapa kecamatan berupa hutan dan lahan kosong.

"Data terakhir dari rekapitulasi luas lahan terbakar sejak 1 Januari hingga 11 September mencapai 364,8 hektare dari total keseluruhan luas lahan terbakar di Kalsel 1.801,48 hektare," ujarnya.

Ia mengatakan, luas hutan maupun lahan terbakar di Kabupaten Banjar dari 13 kabupaten dan kota seluruh Kalsel menempati urutan kedua setelah Kota Banjarbaru seluas 437,83 hektare.

Dijelaskan, sesuai laporan harian siaga darurat Karhutla 2018, prakiraan tingkat kemudahan terbakar kawasan hutan dan lahan di seluruh Kalsel masuk kategori sangat mudah terbakar.

"Kategori sangat mudah terbakar itu termasuk di Kabupaten Banjar sehingga kami selalu siaga karena kebakaran dan titik api setiap hari hampir selalu ada di sejumlah kawasan," ujarnya.

Menurut Asisten II Setdakab Banjar itu, pihaknya menyiapkan Posko terpadu penanganan Karhutla dengan personel siaga 24 jam yang siap mengatasi setiap Karhutla kosong.

Posisi posko yakni posko induk yang berada di Kantor BPBD Jalan Indrasari Kecamatan Martapura Kota, tiga posko lainnya di Kecamatan Martapura Barat, Sungai Tabuk dan Beruntung Baru.

"Jumlah personel yang selalu siaga di posko mencapai 10 orang terdiri dari pegawai BPBD, dibantu personel TNI dan Polri serta anggota Linmas," ujarnya.

Ditambahkan, peralatan pemadaman Karhutla yang dimiliki masing-masing tiga unit mobil tangki dan mobil pick tandon, mesin alkon dan selang ditambah empat unit motor trail.

"Seluruh peralatan pemadaman itu dalam kondisi siap dan ditempatkan di posko sehingga jika terjadi Karhutla bisa digunakan untuk memadamkan api," kata Nyoman.*

Baca juga: Polda Kalteng tahan delapan dari 31 tersangka pembakar lahan

Baca juga: Mengenal Nyapar, alat pemadam karhutla digital


 

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018