Bandung (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak petani di Lembang maupun di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat ekspor demi peningkatan kesejahteraan bersama.Peningkatan ekspor 24 persen pada lima tahun terakhir. Dan rupiahnya Rp441 triliun.
"Ini harus kita sampaikan ke seluruh petani Indonesia. Kami melakukan gerakan masif Indonesia untuk ekspor. Ini momentum emas untuk meningkatkan ekspor," katanya, di Lembang, Kamis.
Mentan mengatakan, tanaman hortikultura tengah dalam kondisi masa emas. Ia menyebut pada 2017, ekspor produksi hortikultura meningkat 24 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data BPS pada 2017, salah satu komoditas hortikultura yang meningkat tajam seperti bawang merah mencapai 7.750 ton atau naik 953,5 persen dibanding 2016 yang hanya 736 ton.
"Kita sudah panen selanjutnya dikirim ke 11 negara, ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita, kemudian devisa Indonesia. Insya Allah ke depan kita mendorong investasi," katanya.
Ia mengatakan, beberapa komoditas andalan yang menjadi produk ekspor seperti bunga-bungaan, buah, dan sayur.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga telah mendistribusikan 30 juta benih tanaman hortikultura bagi seluruh petani di Indonesia.
"(Peningkatan ekspor) 24 persen pada lima tahun terakhir. Dan rupiahnya Rp441 triliun, sampai akhir masa jabatan, kita membicarakan ekspor," tandas Mentan.
Saat disinggung perihal impor dua juta ton beras dari luar negeri, Mentan menolak menanggapinya secara langsung. Ia berkilah bahwa saat ini yang harus menjadi fokus perhatian pemerintah yakni menggenjot ekspor.
"Sekarang ini ketahanan pangan indonesia aman, kita fokus pada ekspor. Ekspor ayam, telur, buah manggis, bunga, sayur, jagung, domba, dan kambing. Semua pangan kita aman, jadi diharapkan tenang," kata Mentan.
Baca juga: Mentan sidak, pastikan pasokan beras aman dan harga normal
Baca juga: Anggaran Kementan difokuskan untuk kesejahteraan petani
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018