"Salah satu problem utama kami warga kepulauan, adalah konektivitas antar pulau di daratan yang belum terhubung," kata penggiat lingkungan Pulau Pramuka, Mahariah di Jakarta, Jumat.
Mahariah mengatakan dengan tidak adanya transportasi tetap di Kepulauan Seribu yang menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lainnya, masyarakat yang tidak memiliki kapal harus menyewa kapal untuk sarana transportasi mereka.
Termasuk dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari yang akhirnya menyebabkan harga-harga di sana lebih tinggi dibanding di wilayah kota Jakarta lainnya.
"Misalkan harga gas tiga kilogram, di darat tertinggi mungkin sekitar Rp16,5 ribu, sementara di sini harganya sekitar Rp25 ribu. Ini salah satunya karena faktor transportasi sehingga masyarakat jadi membayar lebih mahal," ujar Mahariah yang merupakan salah satu pengajar sekolah di sana.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta Suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pulau Seribu untuk berkoordinasi dengan Trans Jakarta untuk menyiapkan transportasi kapal penghubung antar pulau.
Dia menilai selain untuk mempermudah transportasi warga, hal tersebut juga sebagai bentuk dukungan menjadikan Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai kawasan ecotourism (ekowisata) dan maritim bertaraf internasional, yang dicanangkan Sandiaga Uno semasa menjadi wakil gubernur.
Adapun Suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pulau Seribu Cucu Ahmad Kurnia juga sebelumnya mengaku sedang memprogramkan angkutan kapal wisata antarpulau.
Menurut dia, untuk tahap pertama, dibutuhkan sedikitnya empat kapal yang beroperasi mengitari pulau-pulau dengan kapasitas sekitar 100 penumpang.
"Harapan saya dan mungkin juga warga Kepulauan Seribu lainnya, ada transportasi umum semacam bus air yang menghubungkan antarpulau di sini sehingga akses masyarakat pada kebutuhan sehari-hari lebih mudah," kata Mahariah menambahkan.
Baca juga: Jakarta bersama Kementerian PUPR membangun kawasan Kepulauan Seribu
Baca juga: Anies Resmikan Sekolah di Kepulauan Seribu
Baca juga: Sekolah di Kepulauan Seribu harus menyenangkan
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018