"2.143 personel tersebut terdiri atas Brimob, Sabara, tim kesehatan, tim Disaster Verification Identification (DVI) untuk mengidentifikasi," kata dia dalam Forum Merdeka Selatan 9 di Gedung Kominfo, Jakarta, Selasa.
Namun, dari total yang akan diterjunkan tersebut, sebanyak 600 personel baru masuk ke tempat bencana karena terbatasnya transportasi untuk masuk ke lokasi bencana.
Sebanyak enam anjing juga dikirimkan ke Sulawesi Tengah untuk membantu menemukan korban di reruntuhan bangunan.
Mabes Polri dan polda juga mengirimkan bantuan berupa kapal hospital yang membantu pengobatan korban, kapal polisi Abimanyu 7010 dan kapal polisi Bisma 8001 yang mengolah air laut jadi air tawar dengan kemampuan 20 ton air per hari, mobil pengolah air laut menjadi air bersih, tiga kapal untuk mengangkut bantuan bahan pangan dan perlengkapan, kapal polisi Nakula 7002 untuk membantu evakuasi dan pengamanan.
Selanjutnya dua pesawat fixed wing serta dua helikopter untuk mengangkut personel dan bahan pangan, enam truk angkut, tujuh ambulans, 12 mobil Jeep, 100 sepeda motor untuk patroli serta peralatan dapur, tenda, genset dan alat komunikasi.
"Bantuan ini untuk mendukung operasional Polri di daerah bencana. Logistik Polri mengirimkan 1.000 kardus makanan, polda lain mengirimkan makanan dan uang," tutur Setyo
Kegiatan pengamanan, tutur dia, salah satunya untuk pengawalan bahan pokok dan BBM. Setyo menuturkan BBM sudah masuk ke Palu dan SPBU dikawal dan diamankan anggota polisi.
Polisi menegaskan melakukan langkah tegas terukur atas kejahatan yang terjadi di lokasi bencana. Di antaranya mengamankan pelaku kejahatan di mal dan di ATM.
Baca juga: Polisi tangkap 49 tersangka pencuri di Palu
Baca juga: Polri: Truk tangki BBM mulai distribusi di Palu
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018