Tim gabungan evakuasi 26 jenazah di Petobo

3 Oktober 2018 21:02 WIB
Tim gabungan evakuasi 26 jenazah di Petobo
Petugas menurunkan jenazah korban gempa tsunami Palu untuk dimakamkan secara massal di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin (1/10/2018). Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu-Donggala mulai dimakamkan secara massal dan dilakukan bertahap. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

banyak jenazah tetapi tidak bisa dievakuasi seluruhnya karena medan yang berat

Palu (ANTARA News) - Tim gabungan pencari dan penolong korban gempa di Kota Palu baru menemukan 26 jenazah di Petobo, salah satu titik kerusakan paling parah saat gempa mengguncang.

Jumlah tersebut tidak termasuk korban yang diselamatkan sendiri oleh pihak keluarga pada hari pertama, kedua dan hari ketiga pascagempa.

Pencarian yang dilakukan tim penolong pada Rabu petang baru berhasil mengevakuasi 14 jenazah terdiri dari 10 perempuan, satu tidak dikenal, selebihnya berjenis kelamin laki-laki.

Sehari sebelumnya (2/10), tim penolong mengevakuasi 12 jenazah, delapan diantaranya berjenis kelamin perempuan.

"Masih banyak jenazah yang terjebak di dalam lumpur tapi medannya sulit sekali untuk mengevakuasi mereka," kata Anca, relawan tim penolong dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Tadulako Palu.

Untuk membantu evakuasi jenazah, Mapala Untad menurunkan 27 anggotanya bergabung bersama Badan SAR Nasional dan relawan lainnya seperti dari Rumah Zakat dan Universitas Hasanuddin Makassar.

"Kami bergabung bersama yang dibagi dalam beberapa regu. Tadi kami masuk dari Lorong Dewi Sartika III dan menemukan lima jenazah," kata Anca.

Menurutnya, jika melihat posisi jenazah di lokasi, hampir dipastikan mereka sedang berusaha menyelamatkan diri saat gempa dan berkumpul dalam satu tempat.

"Mereka pada posisi sudah berada di luar rumah. Mereka berkumpul satu tempat tetapi tidak selamat," katanya.

Dari posisi jenazah yang sudah tertimbun, sebelum lumpur menimbun mereka para korban terjebak di belakang tembok rumah.

"Di lokasi penemuan hari ini banyak jenazah tetapi tidak bisa dievakuasi seluruhnya karena medan yang berat," katanya.

Tim pencari dan penolong korban gempa yang disebar ke beberapa titik, tidak didukung dengan alat yang memadai.

"Kami hanya membawa alat seadanya," katanya usai meletakkan kantong jenazah di posko evakuasi.

Selain minimnya peralatan, tim penolong juga kekurangan personil sementara lokasi yang harus dievakuasi cukup luas.

Pencarian dan pertolongan pada Rabu pagi hingga petang jumlah personil yang diturunkan hanya 48 orang. Pencarian akan kembali dilanjutkan Kamis pagi.

Evakuasi jenazah di Kelurahan Petobo diawali dari arah barat Kota Palu tepatnya di Jalan Soeharto dengan mengerahkan sejumlah alat berat dibantu TNI.

Jalan Soeharto yang sebelumnya menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Sigi itu, hanya sekejap menjadi kota mati.

Jalan Soeharto dan sekitarnya yang sebelumnya datar kini berubah menjadi bukit dengan ketinggian sekitar delapan hingga 15 meter.

Diperkirakan ratusan rumah penduduk dan rumah toko di daerah ini digulung lumpur yang diperkirakan muncul dari bawah tanah.

Baca juga: PMI: 21 jenazah korban bencana dievakuasi dari Palu dan Donggala
Baca juga: Sebagian korban gempa Palu hangus terbakar

 

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018