• Beranda
  • Berita
  • Tisu basah sama efektifnya bunuh kuman seperti cuci tangan?

Tisu basah sama efektifnya bunuh kuman seperti cuci tangan?

15 Oktober 2018 15:50 WIB
Tisu basah sama efektifnya bunuh kuman seperti cuci tangan?
Kegiatan Cuci Tangan Sejumlah murid SD belajar mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (18/3). Kegiatan tersebut diharapkan dapat juga diterapkan di lingkungan tempat tinggal mereka guna menanamkan pola hidup sehat dan bersih. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Terkadang ada kondisi tertentu yang membuat kita tak bisa mencuci tangan apalagi menggunakan sabun. Bila begitu, ahli kesehatan menyarankan kita mengelap tangan menggunakan tisu basah atau cairan pembersih khusus tangan. 

Apakah ini berarti tisu basah bisa menggantikan air dan sabun untuk mencegah penyebaran penyakit melalui tangan? 

"Yang kami dorong cuci tangan memakai sabun karena menggunakan air mengalir. Kalau enggak ada biasanya pakai tisu basah, mengandung antiseptik. Itu bisa juga digunakan walau tidak semaksimal cuci tangan menggunakan sabun," ujar Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat Kesehatan Keluarga, drg. Wara Pertiwi di Jakarta, Senin. 

Mencuci tangan menggunakan sabun selain bisa memutus mata rantai penyebaran penyakit berbahaya melalui tangan, juga ampuh mengurangi angka kematian akibat kuman dan bakteri. 

Baca juga: Waktu ketika tisu basah tak bisa gantikan cuci tangan

Baca juga: "Hand sanitizer" lebih baik dari cuci tangan?

Dalam kesempatan berbeda, spesialis anak dr. Natia Anjasari, SpA dari Brawijaya Hospital & Clinic pernah mengatakan, penyakit semisal batuk dan pilek bisa muncul dari kurangnya kesadaran orangtua mencuci tangan mereka atau sekedar lupa membersihkan benda-benda di sekeliling anak seperti mainan.


Tak hanya batuk dan pilek, penyakit diare juga mengintai para anak bila kebersihannya tak terjaga. 

Baca juga: Kiat Titi Kamal biasakan sang putra cuci tangan

Baca juga: Jaga kesehatan anak mulai dari kebiasaan ini

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018