Apakah ini berarti tisu basah bisa menggantikan air dan sabun untuk mencegah penyebaran penyakit melalui tangan?
"Yang kami dorong cuci tangan memakai sabun karena menggunakan air mengalir. Kalau enggak ada biasanya pakai tisu basah, mengandung antiseptik. Itu bisa juga digunakan walau tidak semaksimal cuci tangan menggunakan sabun," ujar Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat Kesehatan Keluarga, drg. Wara Pertiwi di Jakarta, Senin.
Mencuci tangan menggunakan sabun selain bisa memutus mata rantai penyebaran penyakit berbahaya melalui tangan, juga ampuh mengurangi angka kematian akibat kuman dan bakteri.
Baca juga: Waktu ketika tisu basah tak bisa gantikan cuci tangan
Baca juga: "Hand sanitizer" lebih baik dari cuci tangan?
Dalam kesempatan berbeda, spesialis anak dr. Natia Anjasari, SpA dari Brawijaya Hospital & Clinic pernah mengatakan, penyakit semisal batuk dan pilek bisa muncul dari kurangnya kesadaran orangtua mencuci tangan mereka atau sekedar lupa membersihkan benda-benda di sekeliling anak seperti mainan.
Tak hanya batuk dan pilek, penyakit diare juga mengintai para anak bila kebersihannya tak terjaga.
Baca juga: Kiat Titi Kamal biasakan sang putra cuci tangan
Baca juga: Jaga kesehatan anak mulai dari kebiasaan ini
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018