Peksos "goes to school" cegah kekerasan anak

22 Oktober 2018 16:33 WIB
Peksos "goes to school" cegah kekerasan anak
Dokumentasi - Seorang Tim Relawan Sakti Pekerja Sosial (Peksos) membuatkan kaki palsu kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Probolinggo, Jatim. (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra)

Mereka akan masuk ke sekolah-sekolah, akan memberi penjelasan tentang apa saja yang termasuk dalam bentuk kekerasan, ciri-cirinya, seperti apa situasinya dan sebagainya.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial membuat program Sakti Pekerja Sosial Goes To School sebagai upaya untuk mencegah tindak kekerasan pada anak dengan menguatkan ketahanan anak.

"Mereka akan masuk ke sekolah-sekolah, akan memberi penjelasan tentang apa saja yang termasuk dalam bentuk kekerasan, ciri-cirinya, seperti apa situasinya dan sebagainya," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Edi Suharto di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan tindak kekerasan pada anak bisa juga berbentuk kekerasan seksual, dalam hal ini bukan hanya anak yang menjadi korban tapi juga anak bisa sebagai pelaku.

Menurut dia tingginya kekerasan seksual pada anak sebagai pelaku sebagian besar karena terpapar pornografi.

Karena itu yang paling penting adalah pencegahan salah satunya dengan meningkatkan ketahanan anak dan pemahaman mereka tentang kekerasan begitu juga dengan pengetahuan tentang pencegahan tindak kekerasan dan mengetahui ciri pelakunya.

Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Goes To School dibawah Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, memberikan edukasi dan informasi kepada siswa.

Selain edukasi tentang pencegahan tindak kekerasan, juga memberikan edukasi tentang pengaruh negatif internet, hingga bahaya narkoba dan penyimpangan perilaku.*

Baca juga: Transformasi bantuan sosial selesai 2019

Baca juga: Kemensos siapkan panduan fasilitas umum ramah difabel


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018