Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) dengan mengkombinasikan teknologi citra satelit dan mobile app android guna mendata produksi padi di Indonesia.Inovasi Kerangka Sampel Area (KSA) merupakan teknologi yang berperan penting dalam menunjang akurasi data statistik
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT Hammam Riza di Jakarta, Senin, mengatakan teknologi pengukuran luas panen padi ini merupakan kerja sama BPPT dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pendataan statistik produksi pertanian tanaman pangan, utamanya padi.
"Inovasi Kerangka Sampel Area (KSA) merupakan teknologi yang berperan penting dalam menunjang akurasi data statistik, yakni untuk mengetahui produksi padi nasional, yang selanjutnya dikonversi menjadi produksi gabah kering giling (GKG) dan beras," katanya.
Hammam mengatakan citra satelit dan mobile apps berbasis Android mengunci kordinat lahan sawah, sehingga lebih akurat dalam pendataan untuk statistik.
"Metode KSA ini digunakan untuk mengukur luasan panen padi mulai dari persiapan lahan, fase vegetatif awal hingga panen, sehingga data produksi padi dapat diperoleh secara akurat. Teknologi ini telah diuji," ujar dia.
Sekretaris Utama BPPT Wimpie AN Aspar menjelaskan bahwa pihaknya mengembangkan teknologi KSA sebagai tindak lanjut arahan Presiden dalam Ratas Kebijakan Pangan.
Teknologi ini dapat memberikan data produktivitas pertanian yang sangat akurat dengan pengambilan data yang sesuai dengan titik koordinat langsung. Pada 2017, seluruh Pulau Jawa sudah dilakukan pengambilan data melalui metode KSA ini, dan di 2018 akan diupaya untuk luar Pulau Jawa.
"KSA bukan metode remote sensing tetapi adalah data-data yang diperoleh dari citra satelit, data dari pemetaan radar kemudian dilakukan ground check kelapangan sehingga kita mengetahui data koordinat yang ada dilokasi tersebut dan langsung di foto kemudian akan dimasukan kedalam sistem yaitu sistem android," ujar dia.
Metode KSA ini, menurut dia, sudah diakui Perkumpulan Ahli Statistik Indonesia dan sudah dimanfaatkan oleh Badan Pusat Statistik. "Semoga dengan diterapkannya metode KSA ini semua dapat menjadi satu data yang valid dan akurat untuk dapat digunakan dimana-mana, baik untuk pengukuran dan produksi lahan baku".
Baca juga: BPPT dorong optimalisasi pemanfaatan bioenergi
Baca juga: BPPT dorong pembangunan Ipal komunal Sungai Ciliwung
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018