Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan teknologi fasilitas pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dapat mengolah sampah hingga habis tanpa sisa untuk dijadikan sumber energi listrik.ITF itu semacam pusat pengolahan sampah ramah lingkungan ...
"ITF itu semacam pusat pengolahan sampah ramah lingkungan, bisa dibilang pabrik sampah, namun mampu menghabiskan sampah dengan menggunakan pembakaran suhu tinggi," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Isnawa melanjutkan ITF berbeda dengan tempat pengolahan sampah di Bantar Gebang, Bekasi karena dinilai lebih efisien dan dapat menghasilkan energi yang bermanfaat.
Jumlah ITF yang akan digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum diketahui karena berdasarkan kapasitas sampah tiap harinya.
"Misalkan kapasitas sampah mencapai 1.500 ton per hari mungkin kita butuh empat ITF," tambahnya.
Sementara itu, anggaran untuk ITF masih dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pihaknya mengaku banyak mendapatkan tawaran dari berbagai negara di Eropa dan Jepang untuk ITF dan masih butuh pertimbangan.
Rencananya peletakan batu pertama (groundbreaking) ITF akan dilakukan di Sunter, Jakarta utara pada Desember 2018.
Selain di Sunter, Pemprov DKI berencana membangun dua atau tiga fasilitas ITF lainnya di Jakarta dan saat ini kajian pembangunan ITF di lokasi lain, masih dikaji.
Teknologi tersebut diperkirakan mampu menghasilkan listrik 35 megawatt dari pengolahan sampah sebanyak 2.200 ton per hari.
Baca juga: BPPT uji pengolahan sampah proses termal Bantar Gebang
Baca juga: Pemprov DKI bersama BPPT gunakan teknologi thermal tangani sampah
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018