"Mereka akan bertugas sebagai guru di sana selama dua tahun," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat melepas para guru tersebut di Jakarta, Senin.
Guru-guru yang dikirim ke Malaysia tersebut diseleksi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Muhammadiyah Malang (UM), Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Negeri Medan (Unimed).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berharap mereka menjalankan tugas dengan baik di Negeri Jiran.
"Kami berharap para guru dapat mengajar dengan semangat yang tinggi dan pantang menyerah, serta memberikan pengabdian yang terbaik," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada sekitar 500 CLC di Malaysia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab mengirim tenaga pendidik untuk mengajar di pusat-pusat pendidikan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, menurut dia, perkembangan CLC di Malaysia cukup pesat karena pemerintahnya sudah mengizinkan CLC beroperasi tidak hanya di daerah perkebunan tapi juga di perkotaan.
"Apa yang dilakukan oleh Kemendikbud adalah upaya agar semua anak-anak Indonesia bisa mendapatkan akses pendidikan," katanya.
Ia berharap ke depan makin banyak CLC yang beroperasi di luar negeri, terutama di Malaysia, karena banyak anak-anak Indonesia yang ikut orangtuanya bekerja di sana.
Baca juga:
Pemerintah tambah sekolah untuk anak TKI di Malaysia
Dubes ingin buka sekolah di Semenanjung Malaysia
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018