Palu (ANTARA News) - PT Bank Mandiri (Persero) membangun 100 unit hunian sementara (huntara) di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk para korban bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di daerah tersebut.Selaras dengan semangat kami, Mandiri Untuk Negeri, Aktivitas yang kami lakukan ini semata-mata untuk membantu masyarakat dan memberikan nilai tambah yang lebih baik..
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo di Palu, Rabu, mengatakan, pascagempa yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, Bank Mandiri terus berperan aktif dalam mengelola bencana, baik pada masa tanggap bencana maupun proses rehabilitasi.
"Kami membantu penyediaan 250 hunian sementara bagi masyarakat yang menjadi korban bencana alam," katanya.
Sigi merupakan salah satu kawasan yang sempat terisolir karena bencana gempa bumi. Akbatnya, distribusi bantuan ke daerah yang terkena likuifaksi itu, lebih sulit dibandingkan kawasan terdampak bencana lainnya.
Dalam kawasan Huntara itu, kata dia, juga dibangun SDN Inpres Sibalaya Selatan dengan enam ruang kelas, dua ruang guru dan 12 rumah dinas guru.
"Kami berharap dapat segera selesai dan digunakan oleh anak-anak usia sekolah, agar mereka dapat kembali melakukan proses belajar mengajar dengan baik," kata Kartika.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pihaknya juga mendirikan posko trauma healing yang didirikan bersama dengan Mandiri Amal Insani Foundation.
Posko yang terdapat di Desa Sibalaya Selatan Kecamatan Tanambulaya Kabupaten Sigi ini dibantu oleh 5 Orang Psikolog untuk membantu mental recovery dan menghibur anak-anak para korban bencana.
Di kawasan hunian sementara masyarakat yang terdampak gempa di wilayah Sibalaya, Bank Mandiri telah membangun 100 unit hunian dengan ukuran 4,8 m x 4,88 m konstruksi baja ringan C60. Atap spandek 3/6 m. Hunian tersebut dirancang tahan gempa dengan menggunakan dinding GRC ukuran 0,4 mm. Dan rangka baja ringan model V dan pintu pvc dengan lantai yang floor.
Di kawasan huntara juga terdapat MCK sebanyak 20 unit yang dilengkapi dengan tempat cuci. Serta di bangun juga aula warga yang menggunakan bahan dasar pohon kelapa sebagai simbol kearifan lokal.
"Selaras dengan semangat kami, Mandiri Untuk Negeri, Aktivitas yang kami lakukan ini semata-mata untuk membantu masyarakat dan memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada masyarakat yang telah mendukung kami tetap berkinerja baik secara berkelanjutan," ujar Rohan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno, Selasa (30/10) mengunjugi Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah untuk memastikan pembangunan 550 unit hunian sementara (Huntara) bagi korban bencana gempa bumi dan likuifaksi di daerah tersebut.
Menteri Rini memastikan pembangunan 450 Huntara oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru dan 100 Huntara oleh PT Bank Mandiri (Persero), di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, siap ditempati penduduk.
Menteri Rini terjun langsung ke lapangan untuk mengecek kemajuan proyek huntara yang dibangun dua bank BUMN tersebut. Kehadiran huntara ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi warga.
Menteri Rini terus mendorong agar hunian sementara ini bisa cepat selesai agar segera bisa ditempati warga.
"Terima kasih BNI dan Bank Mandiri yang telah membangun hunian sementara ini," ujarnya.
Rini berharap bantuan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa mendapat hunian sementara yang lebih baik terutama di saat musim hujan. Terima kasih juga PLN yang bersinergi mempercepat kelistrikan untuk memenuhi penerangan di rumah.
Baca juga: Kunjungi Sigi, Menteri Rini pastikan 550 hunian sementara telah dibangun BUMN
Baca juga: Pemerintah ingin warga-pengusaha lokal ikut bangun huntara
Baca juga: Sulawesi Tengah diperkirakan butuh hunian sementara untuk 23.413 keluarga
Pewarta: Fauzi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018