Tiga ABK WNI diculik di perairan Kongo

1 November 2018 19:59 WIB
Tiga ABK WNI diculik di perairan Kongo
Keterangan Pers Menlu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7/2016). Menlu mengatakan Pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf serta melakukan koordinasi lebih lanjut tentang tiga WNI yang diculik oleh lima anggota kelompok bersenjata di Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Sabtu (9/7/2016) malam. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Kemlu telah berkomunikasi dengan keluarga ABK WNI yang diculik

Jakarta (ANTARA News) - Tiga orang WNI anak buah kapal (ABK) suplai berbendera Singapura, ARK TZE, diculik oleh kelompok pembajak di perairan Republik Kongo pada 29 Oktober pukul 04.30 waktu setempat.

"Pembajak menculik empat ABK kapal tersebut yakni tiga WNI dan satu warga negara Ukraina, kemudian memindahkan mereka ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket Amber, yang dikuasai pembajak," kata Direktur WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Kapal ARK TZE diawaki oleh 15 ABK, terdiri dari 12 WNI, dua warga Myanmar, dan satu warga Ukraina.

Sembilan WNI lain yang selamat dari penculikan akan segera dipulangkan atas permintaan mereka sendiri. 

Pemerintah dan perusahaan akan terus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka penanganan masalah tersebut. 

"Kemlu telah berkomunikasi dengan keluarga ABK WNI yang diculik," kata Iqbal.

Kejadian ini adalah penculikan kedua terhadap ABK WNI tahun ini, setelah September lalu dua ABK WNI diculik di perairan Semporna, Sabah, Malaysia. 

Baca juga: Dubes minta majikan penuhi hak nelayan yang diculik di Sabah
Baca juga: Menteri pertahanan curiga pemufakatan jahat di balik penyanderaan

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018