"Contohnya diet ketogenik yang mengandalkan lemak dan protein sebagai sumber karbohidrat atau energi dalam tubuh, tubuh akhirnya terpaksa mengambil lemak karena dianggap dalam keadaan darurat," kata dia di Padang, Minggu.
Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Menu Sehat Keluarga Mudah dan Murah dengan tema "Ini isi piringku mana isi piringmu" digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumbar.
Dr Tan memberi perumpamaan diet ketogenik seperti sepeda motor yang selama ini bisa jalan karena bahan bakarnya dari bensin tiba-tiba bahan bakar tersebut diganti dengan oli.
Ketika protein dan lemak yang diolah tubuh menjadi sumber energi, lanjutnya, itu bukan reaksi normal melainkan tubuh menerjemahkan individu tersebut mengalami kelaparan dalam waktu lama sehingga akhirnya mengambil lemak.
Tidak hanya itu, menurutnya jika terlalu banyak mengonsumsi lemak maka akan mengendap di pembuluh darah dan sel hati diganti oleh lemak.
Kemudian ia juga mengkritik diet food combiningkarena tubuh butuh asupan yang seimbang.
"Jadi kalau ada yang menyatakan hanya makan buah saja, dalam sistem pencernaan sudah didesain dengan sempurna oleh Tuhan sehingga apapun jenis makanan yang masuk sudah ada enzim yang membantu mencernanya," ujar dia.
Diet keto merupakan diet yang membatasi konsumsi karbohidrat secara ketat untuk menciptakan kondisi tubuh jatuh dalam keadaan ketosis.
Dalam keadaan normal, ketosis terjadi saat seseorang tidak mengonsumsi karbohidrat atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat sehingga tubuh mulai memecah lemak untuk dijadikan sebagai sumber energi membuat hasil pemecahan lemak yang disebut keton menumpuk dalam tubuh.
Sementara foofd combining merupakan cara pengaturan makan yang bertujuan agar tercapainya kondisi homeostastis tubuh, dan salah satu tandanya adalah pH tubuh yang cenderung netral sedikit ke arah basa dan dengan cara food combining kondisi hemeostatis paling mudah didapat.
Baca juga: Pola makan memengaruhi gangguan tidur
Baca juga: Diet berlebihan picu osteoporosis
Baca juga: Nutrisi yang sering dilupakan untuk menurunkan berat badan
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018