Chitra Subyakto selaku founder dan creative director Sejauh Mata Memandang mengatakan koleksi ini terinspirasi dari cerita rakyat Indonesia asal Jawa Tengah. Menurut Chitra, ia ingin menceritakan tentang dongeng melalui media kain.
"Mungkin anak Indonesia kurang tahu tentang cerita dongeng. Dan saya pengin menceritakan itu tapi lewat kain," ujar Chitra dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Pada koleksi ini, Sejauh Mata Memandang mempersembahkan beragam produk seperti kain, busana siap pakai hingga aksesoris. Ada juga koleksi terbatas seperti selop, topeng hingga buku cerita yang terbuat dari kain.
Selain itu, motif yang digunakan untuk koleksi tersebut terinspirasi dari empat bekal Timun Mas ketika dikejar oleh Buto Ijo seperti benih timun, duri, garam dan terasi dengan warna-warna cerah seperti kuning kunyit, hijau dan biru.
"Karena inspirasinya dari dongeng anak-anak, jadi saya mengambil warna-warna yang ceria. Selain itu, saya melihat sekarang ini negara-negara sedang berwarna kelabu, jadi kita ceriakan dengan koleksi Timun Mas," jelas Chitra.
Sementara itu, untuk pameran seni Timun Mas Chitra menggandeng beberapa seniman seperti Davy Linggar untuk seni instalasi, Tulus dan Petra Sihombing untuk musik dan lagu Timun Mas serta Dian Sastrowardoyo yang mengisi narasi animasi yang sama.
"Biasanya pameran itu kan hanya dihadiri kalangan terbatas. Sedangkan saya pengin cerita tentang motif-motif yang saya bikin. Saya bukan orang yang pintar ngomong jadi saya pengin kalian bisa merasakan sendiri," kata Chitra.
Baca juga: Chitra Subyakto selalu berdiskusi dengan anak soal desain kain
Baca juga: Danjyo Hiyoji, I.K.Y.K, dan Sejauh Mata Memandang di JFW
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018