• Beranda
  • Berita
  • CIA dilaporkan punya rekaman perintah pangeran Saudi untuk "bungkam" Khashoggi

CIA dilaporkan punya rekaman perintah pangeran Saudi untuk "bungkam" Khashoggi

23 November 2018 00:02 WIB
CIA dilaporkan punya rekaman perintah pangeran Saudi untuk "bungkam" Khashoggi
Putra Mahkota baru Arab Saudi Muhammed bin Salman. (Handout via REUTERS)
Istanbul (ANTARA News) - Surat kabar Turki, Kamis, melaporkan bahwa Direktur CIA Gina Haspel pada bulan lalu menyiratkan kepada pejabat Turki bahwa badan intelijen Amerika Serikat itu mempunyai rekaman telepon berisi perintah putra mahkota Saudi "membungkam" wartawan Jamal Khashoggi.

Ketika ditanya soal laporan tersebut, pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa ia tidak memiliki informasi soal rekaman seperti itu.

Arab Saudi menyatakan bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya tidak mengetahui pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, enam pekan lalu.

"Ada pembicaraan dalam rekaman lain," tulis wartawan Abdulkadir Selvi di kolom surat kabar "Hurriyet".

Selvi mengatakan pembicaraan itu berlangsung antara Pangeran Mohammed dan saudara laki-lakinya, yaitu duta besar Arab Saudi untuk Washington.

Baca juga: Direktur CIA berikan medali penghargaan pada putra mahkota Arab Saudi
Baca juga: Pejabat AS: CIA Tidak Berada di Belakang Pembunuhan Ilmuwan Iran


"Dikatakan bahwa Kepala CIA Gina Haspel menyiratkan hal itu dalam kunjungannya ke Turki," kata Selvi. Ia menambahkan bahwa mereka telah membahas masalah Khashoggi, sosok yang kerap mengkritik penguasa sebenarnya Kerajaan.

"Dikatakan bahwa putra mahkota memberikan perintah untuk "membungkam Jamal Khashoggi sesegera mungkin`," dalam percakapan telepon yang dipantau badan AS tersebut.

Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober dalam suatu gerakan, yang dikatakan Presiden Turki Tayyip Erdogan diperintahkan pemimpin tingkat tertinggi Saudi.

Setelah memberikan berbagai penjelasan bertentangan, Riyadh pada pekan lalu mengatakan bahwa Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi. Pembunuhan itu terjadi ketika perundingan untuk membujuknya kembali ke Saudi menemui kegagalan.

Editor: Tia Mutiasari/Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018