CEO Nissan Hiroto Saikawa mengatakan dalam konferensi pers, Senin (19/11), perusahaan menemukan bahwa Ghosn telah menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadi dan mengurangi jumlah penghasilannya dalam laporan keuangan selama bertahun-tahun.
Pimpinan lainnya, Greg Kelly, juga terlibat dalam pelanggaran itu, kata Nissan. Kelly diduga bersekongkol dengan Ghosn untuk mengurangi jumlah penghasilan dalam laporan.
Media Jepang, NHK yang mengutip narasumber anonim menyebutkan bahwa Nissan mengeluarkan dana miliaran yen untuk membeli dan merenovasi rumah Ghosn di Rio, Beirut, Paris dan Amsterdam.
Sederet properti itu dibiayai tanpa adanya tujuan bisnis, sambung NHK.
Baca juga: Berapa penghasilan Carlos Ghosn yang tidak dilaporkan?
Secara terpisah, kantor berita Kyodo melaporkan bahwa Nissan juga membayar 100.000 dolar AS per tahun sejak 2002 untuk saudara perempuan Ghosn yang tidak memiliki catatan pekerjaan sebagai penasihat dalam perusahaan itu.
Wakil kepala jaksa Jepang, Shin Kukimoto mengatakan kasus Ghosn adalah "salah satu jenis kejahatan paling serius" di bawah Undang-Undang Instrumen Keuangan Jepang, dan Ghosn bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Pada Kamis kemarin, para petinggi Nissan mengumumkan pemecatan Ghosn yang menjadi sosok di balik aliansi raksasa Nissan-Renault-Mitsubishi.
Menteri keuangan Prancis dan Jepang menyampaikan "dukungan yang kuat" untuk aliansi itu dalam sebuah pertemuan yang dihelat di Paris pada Kamis.
Dalam pernyataan bersama, Bruno Le Maire dan Hiroshige Seko mengatakan ingin "mempertahankan kerjasama yang kuat" ini.
"Penting bagi orang-orang yang berkepentingan untuk menangani hal ini, setelah mereka setuju dan sepenuhnya memahami (terkait masalah dan aliansi ini)," kata Seko kepada wartawan di Paris, demikian AFP.
Baca juga: Ghosn ditangkap, Jepang berupaya jaga stabilitas aliansi Nissan
Baca juga: Renault pertahankan Ghosn sebagai CEO
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018